Tempo.co

Konten

Menguatnya bursa regional seiring meredanya kekhawatiran Siprus berhasil memicu keyakinan investor untuk kembali melakukan akumulasi saham.

Tekanan terhadap rupiah masih cukup tinggi seiring dengan belum tergesernya dominasi dolar Amerika Serikat di pasar global.

Ancaman akan tingginya angka inflasi bulan ini akibat naiknya harga bawang dan kenaikan TDL pada triwulan kedua dapat menjadi ganjalan indeks.

Setelah mengalami koreksi tiga hari sebelumnya, para pemodal kembali

melakukan akumulasi secara selektif sehingga indeks kembali ke 4.800.

Investor memanfaatkan jatuhnya indeks dalam tiga hari sebelumnya dijadikan momen untuk melakukan akumulasi saham di harga murah.

Dalam tiga hari perdagangan sepanjang pekan ini, indeks terkoreksi lebih dari 88 poin.

Tekanan jual yang kembali melanda bursa domestik memicu kejatuhan indeks lebih dari 60 poin hingga di bawah level 4.800.

Naiknya harga saham di bursa dan dipertahankannya suku bunga BI Rate di level terendahnya, 5,75 persen membantu penguatan rupiah di akhir pekan ini.

Tingginya likuiditas di pasar seiring masuknya aliran dana asing investor yang tetap berani melakukan akumulasi saham.

Dimotori saham sektor properti yang naik 2,69 persen, IHSG kembali melanjutkan kenaikan dalam dua hari beruntun di tengah beragamnya bursa regional.