Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

2.474 Calon Pekerja Migran Ilegal Digagalkan ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Silmy Karim Minta Intel Deteksi Lebih Awal

Silmy Karim meminta kerja sama diperkuat antarpihak menyusul ditemukannya calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang tidak lengkap dokumennya.

18 September 2024 | 11.00 WIB

Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Malaysia tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 4 Agustus 2022. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memulangkan 190 dari 3.200 PMI ilegal asal Malaysia dan selanjutnya dibawa ke Wisma Atlet untuk menjalani isolasi sebelum dipulangkan ke daerah asalnya. ANTARA FOTO/Fauzan
Perbesar
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Malaysia tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 4 Agustus 2022. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memulangkan 190 dari 3.200 PMI ilegal asal Malaysia dan selanjutnya dibawa ke Wisma Atlet untuk menjalani isolasi sebelum dipulangkan ke daerah asalnya. ANTARA FOTO/Fauzan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Tangerang - Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim meminta jajarannya untuk memperkuat kerja sama dengan institusi terkait, menyusul ditemukannya ribuan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang tidak lengkap dokumen legalnya, "Saya minta perkuat kerja sama dengan institusi terkait dan juga penguatan petugas intel dalam mendeteksi lebih awal," katanya kepada Tempo, Rabu 18 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

CPMI nonprosedural ini ditemu Silmy saat inspeksi mendadak menjadi petugas konter Imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Sabtu pekan lalu, 14 September  2024. Ia juga meminta agar ada penambahan personil untuk meningkatkan pelayanan dan juga pengawasan keimigrasian termasuk memantau keberangkatan CPMI itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Soekarno-Hatta sebelumnya menggagalkan keberangkatan 2.474 orang CPMI nonprosedural ke luar negeri. Angka itu dihitung selama periode Januari hingga pertengahan September 2024.

Kepala Bidang TPI Soekarno-Hatta Bismo Surono mengatakan negara tujuan terbanyak para CPMI ilegal itu adalah Kamboja,  Myanmar dan Malaysia. "Rata-rata  alasan mereka hendak bekerja, sebagai admin judi online," kata Bismo.

Bismo membeberkan, berdasarkan data perlintasan TPI Soekarno-Hatta, jumlah CPMI non-prosedural yang berhasil dicegah keberangkatannya cukup tinggi, rata-rata 100 hingga 300 orang lebih setiap bulan. Angka tertinggi pada Agustus 2024 mencapai 394 CPMI. "Pada September  saat ini kami menggagalkan ratusan calon pekerja migran non prosedural," kata Bismo. 

Adapun sepanjang bulan ini atau per 1-16 September  2024 telah digagalkan keberangkatan 189 CPMI non prosedural. Banyaknya CPMI non-prosedural yang dicegah keberangkatannya ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia itu terjadi setelah TPI Soekarno Hatta melakukan pengetatan pencegahan dengan atensi 3 negara tujuan  Kamboja, Myanmar dan Malaysia.

"Tiga negara tujuan itu menjadi atensi karena maraknya kasus judi online," kata Bismo. Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, kata dia, secara terus menerus mengimbau agar para calon pekerja migran tersebut tidak terbujuk rayu dengan iming-iming gaji besar di luar negeri.

Ayu Cipta

Bergabung dengan Tempo sejak 2001, Ayu Cipta bertugas di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Lulusan Sastra Indonesia dari Universitas Diponegoro ini juga menulis dan mementaskan pembacaan puisi. Sejumlah puisinya dibukukan dalam antologi bersama penyair Indonesia "Puisi Menolak Korupsi" dan "Peradaban Baru Corona 99 Puisi Wartawan Penyair Indonesia".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus