Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

2017, Industri Mainan Serap Investasi Rp 135 Miliar

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan industri mainan di Indonesia telah menghasilkan investasi sebesar US$ 10 juta.

4 Desember 2017 | 18.52 WIB

Pekerja menyelesaikan pembuatan boneka di industri rumahan Hayati Toys di Bekasi, 2 November 2015. Akibat sempat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sejak dua bulan terakhir, produksi boneka mainan di pabrik ini turun hingga 50%. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pekerja menyelesaikan pembuatan boneka di industri rumahan Hayati Toys di Bekasi, 2 November 2015. Akibat sempat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sejak dua bulan terakhir, produksi boneka mainan di pabrik ini turun hingga 50%. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan industri mainan di Indonesia telah menghasilkan investasi sebesar US$ 10 juta (atau sekitar Rp 135 miliar dengan kurs Rp 13.526 per dolar AS). “Yang utama dari investasi di Indonesia adalah terciptanya lapangan pekerjaan,” kata Airlangga di di kawasan pabrik PT Mattel Indonesia, Cikarang, Jawa Barat, 4 desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Airlangga menuturkan, iklim investasi itu meningkatkan kepercayaan diri para investor untuk memberi suntikan dana pada industri mainan yang ada di Indonesia. Ia mencontohkan keberhasilan PT Mattel Indonesia yang mampu menghasilkan 60 persen jumlah produksi global di Indonesia.

PT Mattel Indonesia juga merupakan pusat produksi boneka Barbie terbesar dibanding negara Cina, Malaysia, Thailand dan Meksiko. “Pusat produksi Barbie telah menghasilkan lebih dari 500 juta boneka untuk ekspor sejak tahun 2008,” ujar Presiden Direktur PT Mattel Indonesia, Roy Tendean.

Melihat pertumbuhan industri mainan di Indonesia, Airlangga menargetkan investasi yang dihasilkan pada tahun ekonomi digital 2020 akan menembus US$ 130 juta (sekitar Rp 1,7 triliun dengan kurs Rp 13.526 per dolar AS). “Sekarang ini masih menyentuh US$ 11-12 juta,” kata Airlangga.

Meski menghasilkan investasi bernilai Rp 135 miliar, Airlangga mengatakan perolehan tersebut tak dapat dibandingkan dengan industri lain, seperti petrokimia atau baja. "Apalagi industri ini berorientasi eksport," ujarnya.

JENNY WIRAHADI | ALI HIDAYAT

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus