Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer Lazada Group Chun Li membeberkan tantangan e-commerce di masa mendatang. Sebab, setiap bisnis dan individu perlu beradaptasi untuk bisa bertahan di tengah dunia yang berkembang pesat.
"Kami melihat beberapa hal yang menjadi tantangan tersendiri bagi e-commerce," kata dia dalam wawancara ekslusif tertulis kepada Tempo, Selasa, 10 November 2020.
Tantangan pertama, adalah perilaku konsumen. Chun Li mengatakan konsumen saat ini menuntut layanan yang dikhususkan untuk mereka seiring kebutuhan yang terus bertambah. Menurut dia, e-commerce perlu terus mengadopsi inovasi teknologi canggih termasuk artificial intelligence (AI) dan big data untuk mengidentifikasi tren saat ini dan kebutuhan konsumen kami.
Tantangan kedua adalah logistik. Sebagai negara kepulauan, kata dia, kondisi geografis menjadi tantangan tersendiri bagi e-commerce. Biaya pengiriman bisa sangat tinggi dari dan ke daerah tertentu, terutama di daerah di mana infrastruktur masih sangat buruk dan tidak dapat diakses dengan mudah.
Menurut Chun Li, untuk mengatasi masalah tersebut, perlu ada kerja sama yang erat, tidak hanya antar pelaku e-commerce, tetapi juga dengan pemerintah daerah maupun pusat.
Tantangan ketiga adalah keamanan data. Dia mengatakan privasi data pelanggan harus dijaga oleh setiap pelaku e-commerce. "Penerapan teknologi canggih untuk melindungi data pelanggan sangat penting dan harus menjadi salah satu prioritas utama setiap e-commerce dalam operasional mereka," kata dia.
Adapun dari sisi konsumen, kata dia, Lazada perlu memastikan bahwa masyarakat semakin teredukasi dan memahami cara berjualan dan berbelanja yang aman dan terlindungi.
Tantangan keempat adalah sistem pembayaran. Menurut dia, peran sistem pembayaran online akan menjadi signifikan di masa depan untuk menumbuhkan industri e-commerce. E-commerce perlu menyesuaikan sistem pembayaran yang paling nyaman dan dapat diakses konsumen.
Chun Li mengatakan menjalankan sistem pembayaran online membutuhkan kerja sama dan koordinasi yang erat dengan berbagai pihak, termasuk pihak berwenang. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah juga diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan dalam sistem pembayaran online.
Chun Li ditunjuk sebagai CEO Lazada Group pada 26 Juni lalu. Pria yang menjadi Lazada Indonesia CEO sejak Juli 2019 ini memiliki pengalaman mendalam tentang bisnis Lazada dan pasar e-commerce. Chun Li menggantikan Pierre Poignant, yang kini akan menjadi asisten khusus Chairman dan CEO Alibaba Group Daniel Zhang.
Baca juga: Lee Min Ho Jadi Duta Produk Lazada, Penggemar Langsung Pindah Aplikasi Belanja
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini