Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

4 Tips Identifikasi Lowongan Kerja Dari Operandi Penipuan

Lowongan kerja selalu menjadi incaran angkatan kerja untuk mendapatkan pekerjaan, baik di sektor formal maupun informal.

19 Mei 2021 | 15.18 WIB

Informasi lowongan kerja semakin banyak. Namun, kemungkinan adanya lowongan kerja palsu juga semakin banyak.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Informasi lowongan kerja semakin banyak. Namun, kemungkinan adanya lowongan kerja palsu juga semakin banyak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Lowongan kerja selalu menjadi incaran angkatan kerja untuk mendapatkan pekerjaan, bagi di sektor formal maupun informal.

Peluang yang demikian besar, menilik data Badan Pusat Statistik (BPS) Lonjakan terjadi pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) hingga 0,24 persen. Dengan jumlah angkatan kerja pada Agustus 2020 sebanyak 138,22 juta orang, dibanding Agustus 2019 alami kenaikan hingga 2,36 juta orang. 

Namun sayang justru hal ini dijadikan beberapa oknum untuk melakukan bulus penipuan berkedok lowongan kerja. Beberapa oknum operandi penipuan kerap mendompleng mengatasnamakan perusahaan, atau cabang perusahaan ternama untuk menarik perhatian calon pekerja, bahkan tidak tanggung-tanggung mau menawar sejumlah gaji yang fantastik. 

Pemberantasan operandi penipuan seperti ini tampaknya sulit dilakukan sebab oknum akan terus berganti dan berkamuflase menjadi lowongan kerja yang lain. Maka dari itu juga perlu kemawasan bagi pencari lowongan kerja. Adapun kiat-kiat yang bisa dilakukan sebagai berikut:

1. Verifikasi informasi perusahaan

Dari mulai yang sederhana, seperti penempatan lokasi perusahaan. Dengan mengandalkan google maps misalnya, cobalah untuk mencek terlebih dahulu lokasi perusahaan tersebut. Selain itu pastikan kalau nomor perusahaan adalah nomor yang valid. Mulailah curiga jika alamat yang dicantumkan dengan lokasi pengecekan berbeda. 

Selanjutnya calon pekerja bisa mengecek jejak digital perusahaan mulai dari website resmi perusahaan, sosial media. 

2. Perhatikan alamat email perusahaan

Termasuk pada verifikasi sosial media, alamat email perusahaan abal-abal tampak  dengan  menggunakan alamat web gratis. Misalnya saja, perusahaan resmi tidak mungkin menggunakan email web based seperti @gmail.com atau @yahoo.com.

Waktu pengiriman informasi dari perusahaan bisa jadi satu indikasi penilaian bagi  pencari lowongan kerja. Perusahaan resmi hanya akan melayani informasi di saat jam-jam kerja, dan tidak di luar jam tersebut. 

3. Panggilan Interview

Saat interview diberitahukan oleh pihak penyedia lowongan kerja dan mensyaratkan beberapa syarat yang tidak umum, pencari lowongan kerja harus mulai curiga dengan hal tersebut. Misalnya saja seperti membawa beberapa uang yang diperlukan dengan alasan administrasi dan transportasi atau lain sebagainya. 

4. Mencari Loker di Situs Lowongan Kerja Terpercaya

Situs lowongan kerja terpercayaa di skni bisa dilihat dari kredibilitas dan yang sering digunakan oleh umum dalam mencati informasi Misalnya saja seperti LinkedIn.  

Situs seperti yang dicontohkan itu  memiliki kelebihan informasi akan transparansi antara penyedia lowongan kerja dan pencari kerja. 

Sebagai informasi, beberapa lowongan kerja mensyaratkan beberapa informasi yang sensitif seperti KTP atau KK, ada baiknya jika pencari lowongan kerja mulai hati-hati untuk menyebarkan informasi data pribadi seperti itu, sebab beberapa oknum jahat akan menggunakan informasi pribadi tersebut untuk mengancam dan lakukan pemerasan. 

TIKA AYU

Baca: Pegadaian Buka Lowongan Kerja untuk Milenial, Terakhir Pendaftaran Hari ini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus