Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

5 Fakta Lion Air Group Rumahkan 8.050 Karyawan

Lion Air Group merumahkan 8.050 karyawan mereka di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini.

1 Agustus 2021 | 05.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lion Air Group merumahkan sebagian karyawan mereka di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini. Kondisi ini disebabkan oleh kondisi pasar dan jumlah penumpang pesawat yang mengalami penurunan.

"Selama mereka (karyawan) yang berstatus dirumahkan, Lion Air Group akan berusaha membantu memberikan dukungan biaya hidup sesuai kemampuan perusahaan," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu, 31 Juli 2021.

Tempo merangkum sejumlah fakta dari kebijakan yang diambil perusahaan, berikut di antaranya:

1. 25 sampai 35 Persen Karyawan
Lion Air Group yang menaungi Lion Air, Wings Air, dan Batik Air, merumahkan karyawan menurut beban kerja (load) di unit masing-masing. Jumlahnya sekitar 25 sampai 35 persen dari total 23 ribu karyawan, atau sekitar 5.750 sampai 8.050 orang.

Tapi, Danang memastikan para karyawan ini sama sekali tidak kena PHK. Selama dirumahkan, Lion Air juga akan mengadakan pelatihan secara virtual sesuai dengan bagian unit masing-masing. "Keputusan ini berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Danang.

2. Alasan Karyawan Dirumahkan
Danang menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil karena jumlah produksi pekerjaan dengan sumber daya manusia (SDM) di perusahaan dalam kondisi yang tidak seimbang. Situasi ini terjadi karena jumlah penumpang pesawat turun.

Otomatis, frekuensi terbang pun juga ikut menurun. Sehingga, perusahaan perlu melakukan skema pemulihan (recovery and reorientation) untuk menjaga kelangsungan usaha. Salah satunya pengurangan tenaga kerja dalam jangka waktu tertentu di berbagai unit.

3. Kapasitas Penerbangan 10-15 Persen per Hari
Selama pandemi Covid-19 ini, Danang menyebut rata-rata Lion Air Group hanya mengoperasikan 10 sampai 15 persen dari kapasitas normal sebelum Covid-19 yaitu 1.400 penerbangan per hari. Kondisi tersebut membuat pendapatan perusahaan sangat minimal.

Sementara, perusahaan masih mempunyai komitmen finansial yang harus dipenuhi. Belum lagi biaya-biaya lain yang harus ditanggung perusahaan, yang menurut Danang masih cukup besar.

4. Terima Kasih
Perusahaan menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan para karyawan mereka dalam kebijakan ini. "Lion Air Group sangat menghargai seluruh karyawan, berterima kasih sebesar-besarnya atas dukungan, kinerja, dedikasi, pencapaian di bidangnya masing-masing," kata Danang.

5. Lima Usaha Lion Air Group
Selanjutnya, Danang juga menjelaskan lima usaha yang terus dilakukan perusahaan di tengah pandemi ini. Pertama, beradaptasi terhadap bisnis melalui langkah strategis korporasi. Kedua, melayani penerbangan penumpang berjadwal, sewa tertentu (charter), dan angkutan kargo.

Ketiga, mempercepat vaksinasi seluruh karyawan, awak pesawat, teknisi, dan calon penumpang. Keempat, mendukung upaya penanganan Covid-19 dari pemerintah. Kelima, Lion Air melakukan pembicaraan bersama mitra-mitra usaha.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus