Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ada Masyarakat Beli Gas Elpiji 3 Kg Rp 90 Ribu, Ini Respons Pertamina

Pertamina mendapat laporan ada warga Samarinda yang membeli tabung Rp 80 ribu sampai 90 ribu per tabung.

3 Mei 2022 | 20.14 WIB

Ilustrasi gas Elpiji. ANTARA
Perbesar
Ilustrasi gas Elpiji. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Samarinda - Pertamina bergerak cepat menanggapi laporan kelangkaan elpiji ukuran tiga kilogram di Samarinda, Kalimantan Timur saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Susanto August Satria mengatakan pada Lebaran hari kedua, pihaknya telah memantau pendistribusian pengisian elpiji dari berbagai ukuran di Samarinda yang telah berjalan normal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pada hari raya pertama memang sejumlah petugas di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji ( SPBE) menjalani Salat Id dan kemudian berlebaran bersama keluarga, namun tidak berlangsung lama dan operasional stasiun pengisian gas kembali membuka layanan,” kata dia dihubungi dari Samarinda, Selasa, 3 Mei 2022.

Dia mengungkapkan pendistribusian elpiji dalam berbagai ukuran di wilayah Samarinda sebenarnya tidak pernah dikurangi bahkan malah ditambah kuotanya, khususnya memasuki Ramadan dan Idul Fitri.

“Makanya kami kaget adanya laporan terjadinya kelangkaan elpiji tiga kilogram mulai Hari Raya Idul Fitri di wilayah Samarinda Seberang, bahkan ada warga yang membeli tabung melon tersebut melebihi harga yang ditetapkan oleh pemerintah yakni mencapai Rp 80 ribu sampai 90 ribu per tabung,” katanya.

Satria menduga kondisi tersebut terjadi karena masyarakat sudah sejak jauh hari sebelum hari raya membeli elpiji tiga kilogram dalam jumlah banyak, dan kemungkinan juga terjadi penimbunan oleh orang tertentu sehingga sempat terjadi kekosongan stok gas tersebut di pasaran.

Dia menegaskan pada hari kedua Lebaran, sejumlah SPBE di Samarinda telah beroperasi normal dan telah melakukan distribusi ke sejumlah pangkalan dan agen gas di wilayah itu.

Ia mengimbau masyarakat untuk melaporkan terjadinya penetapan harga yang tinggi tabung gas melon di atas harga ketetapan pemerintah daerah, khususnya di pangkalan atau agen yang menjadi mitra Pertamina.

“Silakan masyarakat melapor ke 'call center' kami di 135, lengkap dengan peristiwa dan kejadian baik tempat, waktu maupun harga yang dibanderol oleh agen atau pangkalan tersebut,” kata Satria.

Namun, bila kenaikan harga tak wajar tersebut terjadi di tingkat pengecer, maka penanganan menjadi kewenangan pemerintah daerah, melalui Satpol PP ataupun Disperindag setempat.

Sebelumnya, Suyono, warga Mangkupalas, Samarinda Seberang, mengatakan terjadinya kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di sekitar wilayahnya sejak H-1 Lebaran.

“Beberapa toko dan agen yang saya datangi menyebut tabung elpiji tiga kilogram lagi kosong, akhirnya saya dapat dengan harga Rp 75 ribu per tabung, itu pun harus berebut dengan warga lainnya,” kata dia.

Warga Samarinda Seberang lainnya, Yuni, mengaku pada situasi normal elpiji tiga kilogram dijual dengan harga Rp 20 ribu per tabung di agen dan Rp 25 ribu di pengecer.

“Sejak Lebaran kemarin, memang terjadi kelangkaan elpiji tiga kilogram, ada teman yang menawari dengan harga tinggi Rp 150 ribu per tabung, saya tidak jadi beli karena harganya terlalu tinggi,” katanya.

ANTARA

Baca: Arus Balik 6-8 Mei, Jokowi: Ganjil Genap dan One Way Tetap Diberlakukan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus