Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Debat Calon Presiden 2024 kembali memanas ketika Anies Baswedan menyinggung capres nomor dua, Prabowo Subianto, soal permasalahan etik. Menanggapi hal itu, Prabowo menilai bahwa Anies tidak pantas berbicara mengenai etik ketika dirinya sendiri tidak memberikan contoh yang baik soal hal itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya menilai, maaf ya, karena Anda desak saya, saya terus terang saja. Saya menilai Anda tidak pantas bicara soal etik, itu saja,” ucap Prabowo dalam acara debat capres kedua yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Ahad malam, 7 Januari 2023 di Istora Senayan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada awalnya, Anies bertanya mengenai hubungan antara standar etika seorang pemimpin dengan kemampuannya dalam menjaga pertahanan negara. Menurut calon presiden nomor urut satu itu, semakin tinggi kepemimpinan seseorang, maka dia akan semakin mengandalkan nilai dibanding hal-hal teknis.
“Pertanyaan yang ingin saya sampaikan adalah, apa hubungan antara standar etika seorang pemimpin negara dengan kemampuannya dalam menjaga pertahanan, keamanan dan kedaulatan negara?” kata Anies bertanya ke Prabowo.
Menjawab pertanyaan itu, Prabowo mengaku sependapat dengan yang dikatakan Anies. Dia kemudian menjelaskan tiga nilai yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
“Saya sependapat bahwa semakin tinggi semakin tinggi, semakin kompleks bahwa kepemimpinan itu butuh nilai. Nilai-nilai yang sangat fundamental. Pertama, nilai adalah cinta Tanah Air. Kedua, kejujuran. Ketiga, kebersihan yang Bapak (Anies) bolak-balik ngomong,” kata Prabowo.
Prabowo juga mengatakan bahwa pemimpin harus memiliki etika yang benar, terutama terkait pertahanan. Hal ini dikarenakan menyangkut keselamatan negara. Calon presiden nomor urut dua itu juga mengatakan bahwa etik tertinggi adalah ketika seorang pemimpin tidak menghasut dan menyesatkan rakyat hanya karena ambisi pribadi.
“Jangan karena ambisi pribadi kita menghasut dan menyesatkan rakyat. Itu etik yang tertinggi, Saudara Profesor Anies Baswedan. Itu etik yang tertinggi, kebersihan jiwa, kejujuran, kesetiaan kepada rakyat. Sekali lagi, jangan karena ambisi pribadi kita menyesatkan rakyat, kita menghasut rakyat, kita membahayakan pertahanan rakyat,” ucap Prabowo.
Anies lalu menanggapi jawaban Prabowo dengan menyinggung soal ‘orang dalam’ pada proyek-proyek di Kementerian Pertahanan yang dipimpin oleh Prabowo, seperti pengadaan alutsista dan food estate.
Tak berhenti di situ, Anies lalu menyinggung Prabowo yang membiarkan cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka, terus melaju di Pilpres meski sudah dinilai melanggar etika. Dia juga membahas mengenai Prabowo yang mengolok-olok pentingnya etika dalam sebuah pidato. “Pertanyaannya, apa penjelasan pak Prabowo soal itu semua?” kata Anies.
Merespon pernyataan Anies tersebut, Prabowo mengatakan data yang disampaikan Anies itu keliru. Dia juga bersedia buka-bukaan data dengan Anies. Prabowo kemudian mengatakan dirinya keberatan bila Anies bicara mengenai etik. Dia menyebut Anies tidak pantas bicara tentang etik.
“Saya merasa bahwa Anda itu posturing, Anda itu menyesatkan. Itu aja ya. Saya boleh berpendapat, kan? Saya menilai Anda tidak berhak bicara soal etik, karena Anda memberi contoh yang tidak baik soal etik, terima kasih,” ujar Prabowo.
Anies Singgung Etik di Debat Pertama
Respons Prabowo tersebut bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada debat capres pertama yang berlangsung pada 12 Desember 2023, Prabowo juga tampak emosi ketika ditanya mengenai etik oleh Anies Baswedan.
Saat itu, Anies bertanya mengenai pendapat Prabowo ketika Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menyebutkan ada pelanggaran etika di putusan MK mengenai perubahan syarat dan batas usia calon presiden dan wakil presiden.
Seperti diketahui, putusan MK itu diputuskan oleh Anwar Usman, ipar Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang juga paman Gibran Rakabuming Raka. Putusan tersebut dianggap menjadi karpet merah untuk Gibran dicalonkan sebagai cawapres Prabowo.
Menanggapi hal itu, Prabowo menjelaskan bahwa dalam perkembangan politik, ada berbagai segi perspektif. Menurut klaim tim hukum yang mendampinginya, kata Prabowo, berdasarkan hukum tidak ada masalah dengan putusan MK tentang perubahan batas usia capres dan cawapres.
Adapun untuk hal yang dianggap pelanggaran etika sudah diambil tindakan dan keputusan oleh pihak yang berwenang, MKMK. Oleh karena itu, dia hanya menjalankan produk hukum yang telah ditetapkan.
Prabowo juga mengatakan jika rakyat tidak menyukai pasangan nomor urut 2 maka tidak perlu memilih. “Jika rakyat tidak suka dengan Prabowo dan Gibran, tidak usah pilih kami,” katanya.
Dengan suara lantang sambil menunjuk Anies, Prabowo menyampaikan tidak takut jika tidak mempunyai jabatan atau terpilih dalam Pilpres 2024. “Sory, ya..., sory ye,” kata Prabowo dengan nada geram. Prabowo juga menyampaikan tidak memiliki apa pun dan siap mati untuk negara.
RADEN PUTRI | TIM TEMPO