Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Anies Kritik Subsidi Mobil Listrik, Luhut: Suruh Dia Datang ke Saya, Biar Dijelasin

Anies Baswedan diketahui melancarkan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang memberi subsidi mobil listrik.

10 Mei 2023 | 14.52 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan dan Anies Baswedan. dok.TEMPO
Perbesar
Luhut Binsar Pandjaitan dan Anies Baswedan. dok.TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu untuk membahas soal mobil listrik (electric vehicle/EV).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Anies Baswedan diketahui melancarkan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang memberi subsidi kendaraan listrik. Menurut dia, EV bukan solusi masalah lingkungan hidup seperti polusi udara. Apalagi ketika pemilik kendaraan listrik adalah kalangan yang tidak memerlukan subsidi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Suruh dia datang ke saya nanti biar saya jelasin sama dia bahwa itu nggak benar omongannya itu," kata Luhut di acara Hilirisasi dan Transisi Energi Menuju Indonesia Emas, di The Westin Jakarta, Selasa 9 Mei 2023. 

Meski tidak menyebut secara langsung nama Anies Baswedan, namun dari pernyataannya, Luhut menyinggung siapapun yang mengkritik kebijakan pemerintah, termasuk Anies. "Siapa yang berkomentar saya nggak tahu mengenai itu," kata Luhut.

"Sebenarnya gini ya mengenai mobil listrik ini sudah ada study yang komprehensif, jadi saya kira seluruh dunia bukan hanya kita, jadi jangan kita melawan arus dunia juga," tambah Luhut. 

Sebelumnya, Anies Baswedan mengkritik kebijakan pemerintah menggelontorkan subsidi kendaraan listrik. Pemberian subsidi, menurut dia, bukan solusi masalah lingkungan hidup seperti polusi udara. Apalagi ketika pemilik kendaraan listrik adalah kalangan yang tidak memerlukan subsidi. 

Tak berhenti di situ, Anies merujuk data emisi karbon mobil listrik per kapita per kilometer lebih tinggi dari emisi karbon bus berbahan bakar minyak (BBM). “Kenapa itu bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak sementara mobil (listrik) memuat orang sedikit," katanya. 

Berbekal pengalamannya saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, kata Anies, pemberian subsidi yang kurang tepat justru hanya akan menambah kemacetan di jalanan. 

Jadi, menurut Anies, yang seharusnya  didorong ke depan adalah demokratisasi sumber daya bahwa pemerintah mengarahkan agar sumber daya yang dimiliki negara diberikan melalui sektor-sektor yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat banyak. "Bukan semata-mata mendapatkan perhatian dalam percakapan sosial media," katanya.


ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus