Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah melakukan intensifikasi lahan sawah seluas 500 hektare untuk mengantisipasi dampak El Nino. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan saat ini sudah 310 ribu hektare lahan padi sudah ditanam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kita bantu terus pertanaman itu, sisanya dari 500 ribu hektare sekarang akan ditanam bulan ini," ujar Suwandi saat ditemui Tempo di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada Senin, 9 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penanaman lahan ini merupakan program Gerakan Nasional atau Gernas. Dia menjelaskan lahan yang ditanam pada Agustus akan panen pada November. Sedangkan yang ditanam pada September lalu dipanen pada Desember.
Dari Gernas El Nino, Kementan memperkirakan hasil produksi bisa bertambah dengan indeks panen (IP) menjadi 300 sehingga bisa menghasilkan 3 juta ton gabah. Pemerintah juga akan melaksanakan program 1.000 hektare per kabupaten untuk memitigasi dampak El Nino, serta menambah pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) dan asuransi pertanian.
Adapun Gernas El Nino dilakukan di 10 provinsi dan 100 kabupaten. Kementerian Pertanian mengatakan telah mengidentifikasi dan memetakan (mapping) lokasi terdampak kekeringan. Serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning, dan hijau.
Suwandi mengatakan dalam program juga sudah ditentukan kelompok taninya dan titik koordinat dan poligonnya. Di samping itu, Kementerian Pertanian melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan. Upaya selanjutnya yaitu meningkatkan ketersediaan alat mesin pertanian atau alsintan untuk mempercepat tanam.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian mengatakan produksi beras di Tanah Air turun hingga lima persen akibat El Nino. Kementerian mencatat ada 870 ribu hektare lahan petani yang terdampak kekeringan ini. Imbasnya, Indonesia kehilangan 1,2 juta ton beras.