Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Antisipasi Dampak El Nino, Kementan Klaim Telah Tanam 310 Ribu Hektare Lahan Padi

Kementan melakukan intensifikasi lahan sawah 500 hektare untuk mengantisipasi dampak El Nino. Bahkan 310 ribu hektare diklaim telah ditanami padi.

9 Oktober 2023 | 17.52 WIB

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan November karena dipengaruhi oleh fenomene El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan November karena dipengaruhi oleh fenomene El Nino. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah melakukan intensifikasi lahan sawah seluas 500 hektare untuk mengantisipasi dampak El Nino. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan saat ini sudah 310 ribu hektare lahan padi sudah ditanam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kita bantu terus pertanaman itu, sisanya dari 500 ribu hektare sekarang akan ditanam bulan ini," ujar Suwandi saat ditemui Tempo di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada Senin, 9 Oktober 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penanaman lahan ini merupakan program Gerakan Nasional atau Gernas. Dia menjelaskan lahan yang ditanam pada Agustus akan panen pada November. Sedangkan yang ditanam pada September lalu dipanen pada Desember. 

Dari Gernas El Nino, Kementan memperkirakan hasil produksi bisa bertambah dengan indeks panen (IP) menjadi 300 sehingga bisa menghasilkan 3 juta ton gabah. Pemerintah juga akan melaksanakan program 1.000 hektare per kabupaten untuk memitigasi dampak El Nino, serta menambah pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) dan asuransi pertanian.

Adapun Gernas El Nino dilakukan di 10 provinsi dan 100 kabupaten. Kementerian Pertanian mengatakan telah mengidentifikasi dan memetakan (mapping) lokasi terdampak kekeringan. Serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning, dan hijau.

Suwandi mengatakan dalam program juga sudah ditentukan kelompok taninya dan titik koordinat dan poligonnya. Di samping itu, Kementerian Pertanian melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan. Upaya selanjutnya yaitu meningkatkan ketersediaan alat mesin pertanian atau alsintan untuk mempercepat tanam. 

Sebelumnya, Kementerian Pertanian mengatakan produksi beras di Tanah Air turun hingga lima persen akibat El Nino. Kementerian mencatat ada 870 ribu hektare lahan petani yang terdampak kekeringan ini. Imbasnya, Indonesia kehilangan 1,2 juta ton beras.

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus