Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengoperasikan lintasan Pelabuhan Panjang-Ciwandan untuk membantu mengurai kepadatan arus balik Lebaran pada lintasan Bakauheni-Merak per hari ini. Kebijakan tersebut diambil untuk menjamin keamanan, keselamatan dan kelancaran angkutan penyeberangan pada periode arus balik Lebaran 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Direktur Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan, Lilik Handoyo menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk mengoperasikan tiga kapal motor penyeberangan atau KMP. Ada KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina dan KMP Amadea pada lintas Panjang–Ciwandan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami telah meminta PT ASDP untuk bisa mengoperasikan tiga kapal penyeberangan di lintas Panjang-Ciwandan. Pelayanan masing-masing kapal 1 trip per hari dan beroperasi mulai 12 April sampai dengan 18 April 2024," kata Lilik dalam keterangan resmi, dikutip Jumat, 12 April 2024.
Dia menambahkan, pelayanan pada lintas Pelabuhan Panjang–Ciwandan diperuntukkan bagi kendaraan R2 (sepeda motor) dan R4 (kendaraan kecil). Namun, ada sistem pembatasan kuota. Pembelian tiket dapat dilakukan secara daring melalui aplikasi Ferizy.
"Penjadwalan kapal tetap dilakukan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat, berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk pelaksanaan pengoperasian," tutur Lilik.
Pada lintasan Merak-Bakauheni dan sebaliknya, akan diutamakan pengoperasian kapal-kapal besar. Dengan demikian, kapal bisa mengangkut lebih banyak pemudik pada arus balik nanti.
Sama halnya dengan arus mudik, pada periode arus balik juga akan dilakukan delaying system dan buffer zone. Pemberlakuan ini dilakukan untuk screening kepada pengguna jasa yang belum memiliki tiket dan muatan.
Tiket penyeberangan untuk kendaraan golongan VII, VIII dan IX tetap tidak dilayani di sistem e-ticketing aplikasi Ferizy. Namun, dialihkan melalui pelabuhan Bandar Bakau Jaya Muara Pilu.
"Dengan adanya pengaturan tersebut, diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan memperlancar arus lalu lintas menuju pelabuhan di momen arus balik."