Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
KPPIP mencatat total 158 proyek prioritas kelar dalam delapan tahun terakhir dengan nilai investasi mencapai Rp 1.102,6 triliun.
Tahun ini 30 proyek strategis nasional ditargetkan selesai.
Sejumlah ekonom menilai dampak ekonomi dari proyek strategis tersebut masih kurang signifikan.
JAKARTA — Peresmian jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) pada 11 Juli lalu menambah panjang daftar proyek strategis nasional yang telah rampung di era Presiden Joko Widodo. Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mencatat total 158 proyek prioritas kelar dalam delapan tahun terakhir dengan nilai investasi mencapai Rp 1.102,6 triliun.
Ketua tim pelaksana KPPIP, Wahyu Utomo, menuturkan pada tahun ini ada 30 proyek yang ditargetkan selesai. Namun, hingga saat ini, baru lima proyek yang telah diresmikan. Sebanyak 25 proyek lagi bakal dipacu beres hingga Desember. "Tahun depan mudah-mudahan 30-31 proyek bisa diselesaikan," ujar dia di kantornya, kemarin, 13 Juli 2023. Â
Direktur Perencana Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Sumedi Andono Mulyo, mengatakan rampungnya jalan tol Cisumdawu akan mengoptimalkan pengoperasian Bandara Kertajati. Selama ini, proyek strategis nasional yang berlokasi di Majalengka tersebut menjadi sorotan karena fungsinya tidak optimal. Seiring dengan rampungnya proyek-proyek tersebut, kementeriannya tengah melakukan perkiraan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan terhadap pelaksanaan PSN tersebut. "Studinya masih on-going," ujar dia.
Hingga saat ini, sejumlah ekonom menilai dampak ekonomi dari proyek strategis tersebut masih kurang signifikan. Hal ini terlihat dari beberapa indikator, salah satunya pertumbuhan ekonomi. Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas), Yusuf Wibisono, mengatakan, sejak 2016 hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung berada di kisaran 5 persen.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo