Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Awasi Kegiatan Tambang, ESDM Gunakan Teknologi Artificial Intelligence

Kementerian ESDM berharap optimalisasi teknologi mampu memberikan manfaat yang lebih besar terhadap aktivitas pertambangan

11 Juli 2021 | 17.47 WIB

Menteri ESDM Arifin Tasrif saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 19 Januari 2021. Rapat tersebut membahas strategis program kerja Kementerian ESDM tahun 2021 serta evaluasi kinerja Kementerian ESDM Tahun 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 19 Januari 2021. Rapat tersebut membahas strategis program kerja Kementerian ESDM tahun 2021 serta evaluasi kinerja Kementerian ESDM Tahun 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian ESDM berharap optimalisasi teknologi mampu memberikan manfaat yang lebih besar terhadap aktivitas pertambangan serta meningkatkan kontribusi mineral dan batu bara dalam memajukan perekonomian nasional.

"Kami akan terus melakukan pengawasan yang terpadu dengan menggunakan kombinasi media digital sehingga perbaikannya dapat dilakukan segera," kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM Sujatmiko dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Minggu 11 Juli 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

ESDM memperkuat pengawasan terhadap usaha pertambangan mineral dan batu bara melalui teknologi machine learning dan artificial intelligence atau kecerdasan buatan dalam pengelolaan citra dan geo data sets.

Menurut dia, pemerintah memanfaatkan sumber daya batu bara mencapai 143,7 miliar ton dan cadangan sebanyak 38,8 miliar ton untuk menjawab berbagai isu tentang energy trilemma, yakni ketahanan energi, keterjangkauan energi, dan keberlanjutan energi.

"Walaupun banyak orang mengatakan batu bara ini sebagai sumber energi yang kotor, namun batu bara bisa digunakan untuk sumber energi yang berkecukupan dan terjangkau untuk masyarakat," ujar Sujatmiko. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepanjang 2020, kontribusi mineral dan batu bara dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp34,65 triliun dan Rp1,67 triliun untuk pengembang serta pemberdayaan masyarakat.

Selain itu, produksi batu bara nasional mencapai total 564 juta ton dengan 138 juta ton digunakan untuk kebutuhan dalam negeri pada tahun lalu.

"Sebagai kepedulian atas isu lingkungan, pemerintah terus mendorong penerapan teknologi melalui clean coal technology. Ini tentu memenuhi amanat sebagai sumber energi yang low carbon emission," kata Sujatmiko.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus