Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang saintis data merupakan profesional yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data dalam jumlah yang sangat besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Tech Target, peran profesi saintis data merupakan cabang dari beberapa peran teknis tradisional, seperti matematikawan, ilmuwan, ahli statistik, dan profesional komputer. Pekerjaan ini memerlukan penggunaan teknologi analitik canggih, termasuk pembelajaran mesin dan pemodelan prediktif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Permintaan akan keterampilan saintis data telah tumbuh secara signifikan selama bertahun-tahun lantaran perusahaan berupaya mengumpulkan informasi yang berguna dari data besar. Dengan demikian, merujuk laporan World Economic Forum, profesi saintis data masuk dalam daftar profesi paling bersinar dan banyak dibutuhkan pada 2025.
Kualifikasi dan keterampilan yang dibutuhkan
Memposisikan diri Anda untuk berkarir di bidang saintis data bisa menjadi langkah yang cerdas. Anda akan memiliki banyak kesempatan kerja, ditambah kesempatan untuk bekerja di bidang teknologi dengan ruang untuk eksperimen dan kreativitas.
1. Memilih jurusan kuliah saintis data
Memilih universitas yang menawarkan gelar saintis data atau menawarkan kelas dalam saintis data dan analitik merupakan langkah pertama yang penting. Karena profesi saintis data umumnya membutuhkan latar belakang pendidikan atau pengalaman yang cukup untuk menyelesaikan berbagai tugas perencanaan dan analisis yang sangat kompleks secara real time.
Sebagian besar untuk semua peran saintis data juga membutuhkan minimal gelar sarjana di bidang teknis. Adapun keterampilan teknis yang diperlukan untuk ilmuwan data, seperti:
- Statistik dan pembelajaran mesin.
- Bahasa pengkodean seperti SAS, R atau Python.
- Database seperti MySQL dan Postgres.
- Visualisasi data dan teknologi pelaporan.
- Hadoop dan MapReduce.
Keterampilan keras yang diperlukan untuk pekerjaan ini mencakup penambangan data, pembelajaran mesin, pembelajaran mendalam, dan kemampuan untuk mengintegrasikan data terstruktur dan tak terstruktur. Pengalaman dengan teknik penelitian statistik, seperti pemodelan, pengelompokan, visualisasi dan segmentasi data, dan analisis prediktif, juga merupakan bagian besar dari peran tersebut.
2. Latar belakang non teknis juga bisa bergelut dalam profesi saintis data
Mengutip laman SAS Analytics Explorers, meski sebagian besar profesi saintis data punya latar belakang sebagai analis data atau ahli statistik, tapi sebagian lainnya berasal dari bidang non-teknis seperti bisnis atau ekonomi. Itu bisa terjadi karena terdapat insight yang mereka miliki seperti kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi dengan baik, dan rasa ingin tahu yang tak terpuaskan tentang cara kerja segala sesuatunya.
Selain itu, Anda juga perlu memiliki keterampilan non-teknis yang diperlukan untuk bergelut di bidang profsi saintis data, seperti:
- Keterampilan analitis untuk menganalisis data mengidentifikasi tren dan tantangan bisnis dan industri dunia nyata.
- Ilmuwan data jarang bekerja dalam silo, mereka harus menjadi pemain tim.
- Berkolaborasi pada beberapa proyek, kumpulan data, dan departemen di seluruh organisasi adalah fitur umum.
- Dari C-suite hingga investor dan tim penjualan, profesional ilmu data perlu menerjemahkan data yang tak dapat dipahami menjadi strategi relevan yang bisa ditindaklanjuti. Jadi, keterampilan komunikasi yang baik dan bercerita adalah keterampilan yang sangat penting.
Jika Anda tak ingin mempelajari keterampilan ini sendiri, Anda bisa mengikuti kursus online. Kemudian, Anda juga harus membangun jaringan supaya terhubung dengan para profesi saintis data lainnya, atau temukan komunitas online. Mereka akan memberi Anda informasi terkait apa yang dilakukan saintis data, dan di mana Anda akan menemukan pekerjaan terbaik.
KAKAK INDRA PURNAMA