Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA – Para pengelola kawasan industri sedang gencar mengembangkan lahan yang bisa dipakai untuk tempat pembangunan pusat data atau data center. Pengembangan ekosistem digital dianggap dapat mempercantik area industri di mata investor. Vice President Sales dan Marketing PT Suryacipta Swadaya, Abednego Purnomo, mengatakan sudah mengantongi kontrak pemanfaatan lahan dari empat penyedia data center.
"Empat dari enam potensi kerja sama yang kami jajaki dengan pelaku data center sudah tembus. Penawaran untuk calon penyewa lain juga terus berjalan,” tutur dia kepada Tempo, kemarin.
Abednego menyebutkan investor pusat data terdiri atas dua kategori, yakni penyedia data center hyperscale yang bisa membeli lahan di atas 10 hektare serta mereka yang membutuhkan skala lahan lebih kecil—berkisar 4-5 hektare. Dari 1.400 hektare lahan Suryacipta City of Industry di Karawang, kini hanya tersisa 60 hektare lahan yang bisa dijual Suryacipta Swadaya.
Sejauh ini, manajemen belum menawarkan pembangunan data center di area terintegrasi baru lain bernama Subang Smartpolitan yang luas totalnya mencapai 2.717 hektare. “Baru Suryacipta City yang siap secara infrastruktur. Pusat data tidak bisa jauh dari Internet exchanger (penyedia jaringan Internet) yang terpusat di Jakarta,” ucap Abednego.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo