Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bank Indonesia: Kami Ramalkan Juli Ini Suku Bunga The Fed Naik 75 Basis Poin

Bank Indonesia (BI) memprediksi Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga 75 basis poin pada bulan ini.

25 Juli 2022 | 15.56 WIB

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Bank Indonesia (BI) mengakui, tingkat inflasi pada tahun 2022 akan berada di atas batas atas kisaran sasaran BI yang sebesar 4 persen year on year (yoy). TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Bank Indonesia (BI) mengakui, tingkat inflasi pada tahun 2022 akan berada di atas batas atas kisaran sasaran BI yang sebesar 4 persen year on year (yoy). TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, JakartaBank Indonesia (BI) memprediksi Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga 75 basis poin pada bulan ini, seiring besarnya tekanan perekonomian di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara maju.

Kepala Grup Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Wira Kusuma menjelaskan bahwa inflasi terus meningkat di berbagai belahan dunia. Pendorong utamanya, kata dia, yaitu kenaikan harga komoditas dan disrupsi rantai pasok. Tingginya harga komoditas, terutama pangan, membuat berbagai harga mengalami kenaikan dan terus mengangkat tingkat inflasi.

"Pada Juli kami ramalkan ini [suku bunga The Fed] meningkat 75 basis poin. Ini menggambarkan kondisi pasar keuangan global ketidakpastiannya makin meningkat," ujar Wira dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9, Senin 25 Juli 2022.

Dia menjelaskan bahwa tingginya harga komoditas dan terkereknya inflasi di Amerika Serikat, juga berbagai belahan dunia, membawa tekanan bagi perekonomian global. Untuk itu, BI menilai bahwa pertumbuhan ekonomi global bisa turun hingga mencapai level 2,2 persen tahun ini.

Selain itu, terdapat pula tekanan karena kebijakan proteksionisme dari berbagai negara. Menurutnya, banyak negara yang melarang atau membatasi ekspor komoditas tertentu untuk mengamankan pasokan di dalam negeri, terutama komoditas pangan, sehingga harga secara global mengalami kenaikan.

Wira menilai bahwa berbagai tekanan itu bisa meningkatkan risiko stagflasi. Di negara maju, lanjutnya, kondisi itu dapat direspons dengan peningkatan suku bunga acuan.

"Kondisinya, inflasi global meningkat, baik di negara maju maupun negara berkembang," katanya.

Seperti diketahui, inflasi Amerika Serikat melesat jauh di atas ekspektasi bulan Juni 2022, sekaligus mencatat lonjakan terbesar sejak 1981. Hal ini membuat Federal Reserve semakin yakin untuk menaikkan suku bunga acuan akhir bulan ini.

Dilansir Bloomberg pada Rabu 13 Juli 2022, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat indeks harga konsumen (CPI) AS naik 9,1 persen pada Juni 2022 dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) Departemen Tenaga Kerja.

Dibandingkan bulan sebelumnya, CPI AS naik 1,3 persen, terbesar sejak 2005. Adapun CPI inti, yang menghilangkan komponen makanan dan energi yang lebih mudah berubah, naik 0,7 persen mom dan 5,9 persen (yoy).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ali Akhmad Noor Hidayat

Ali Akhmad Noor Hidayat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus