Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, mengklaim bauran kebijakan makroekonomi selama ini dapat menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi. Bauran kebijakan ini terdiri dari kebijakan moneter, makroprudensial, fiskal, dan perbankan atau sistem keuangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Sejauh ini bauran kebijakan tersebut dapat menjaga confidence para investor,” ujar Erwin kepada Tempo, Jumat, 13 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Persoalan ketidakstabilan global ini, kata Erwin, dihadapi oleh semua emerging economies termasuk Indonesia. “Sejauh ini kinerja ekonomi Indonesia, baik di sisi kestabilan ekonomi maupun economic recovery, tercatat sangat baik bahkan leading di kalangan emerging economies,” ujar Direktur Eksekutif itu.
Menurutnya, indikator inflasi, pertumbuhan ekonomi, kestabilan keuangan, bahkan kinerja nilai tukar Indonesia lebih stabil jika dibandingkan dengan emerging yang lain.
Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan Bank Dunia atau World Bank melihat Indonesia perlu melanjutkan stabilitas makroekonomi untuk tetap dilirik oleh para investor yang cenderung wait and see menjelang Pemilu dan Pilpres 2024.
“Tugas Indonesia saat ini harus fokus menjaga stabilitas kebijakan makroekonomi baik fiskal dan moneter,” kata analis itu, Kamis, 12 Oktober 2023. Saat ini, kata Ibrahim, tidak diperlukan untuk mendorong ekspansi siklikal karena ekonomi sudah tumbuh di level 5 persen, sehingga fokus kebijakan makro adalah terus menjaga stabilitas.