Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan opsi lain untuk penambahan modal Bank Muamalat apabila skema penawaran saham terbatas, yang saat ini dijalankan manajemen bank tersebut, batal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso enggan menjelaskan alternatif yang dimaksud. Dia hanya menyampaikan banyak opsi yang bisa dilakukan untuk menambah modal Bank Muamalat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kita hargai proses yang sedang berjalan. Kalau sampai proses yang sekarang mengalami kendala sudah, kita siapkan alternatif. Tetap kita tunggu proses yang sekarang benar-benar sudah dinyatakan resmi oleh pemegang saham pengendali tidak dapat dilanjutkan lagi,” ujarnya pada Kamis, 22 Februari 2018.
Baca juga: Minna Padi Beli Saham Bank Muamalat 4,5 T
Bank syariah pertama di Indonesia itu tengah mencari investor baru untuk menambah modal. Per September 2017, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Muamalat tercatat 11,58 persen. Meski masih di atas ketentuan yang berlaku, CAR itu di bawah Basel III untuk menyerap risiko sistemik (countercyclical).
Semula, PT Minna Padi Investama Tbk hendak menjadi pembeli siaga (standby buyer) penawaran saham terbatas (rights issue) Muamalat sebesar 51 persen dengan nilai Rp 4,5 triliun. Minna Padi sempat menyetorkan dana Rp 1,7 triliun ke rekening penabung.
Namun rencana itu batal karena otoritas mempersoalkan sumber dana tersebut. Status Minna Padi saat ini hanya fasilitator investor.
Mengenai situasi tersebut, Wimboh menyampaikan otoritas hanya mempertimbangkan pernyataan formal dari pemegang saham pengendali dalam proses tersebut.
“Kami imbau semua pihak menahan untuk mengeluarkan spekulasi melalui pernyataan tanpa mempertimbangkan pernyataan resmi yang mewakili pemegang saham pengendali agar tidak menimbulkan kesimpangsiuran di masyarakat,” katanya.
Wimboh menegaskan Bank Muamalat saat ini dalam kondisi baik sehingga banyak yang ingin menjadi investor. Bank Muamalat, kata dia, juga mempunyai prospek yang baik, sehingga apabila ada yang berminat, sebaiknya menghubungi pemegang saham pengendali.
Adapun manajemen Bank Muamalat menegaskan bisnis perseroan sebagai penyedia jasa keuangan syariah dalam kondisi baik.