Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - -Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit melakukan kerja sama dengan beberapa bank dalam mengumpulkan dan menyalurkan dana sawit. Potensi dana kelolaan atas pungutan ekspor sawit ditaksir mencapai Rp 10 triliun per tahun.
"Perbankan akan membantu sawit Indonesia untuk melakukan pelayanan pungutan dan pengelolaan dana yang terkumpul, supaya bisa memperoleh nilai tambah yang maksimal," kata Direktur Utama BPDP Sawit Bayu Krisnamurthi, Selasa, 18 agustus 2015, seusai penandatanganan perjanjian kerja sama, di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.
Menurut Bayu, pada waktunya perbankan akan menyalurkan kredit pada petani sawit. Bank yang dilibatkan dalam penyaluran dana sawit yakni
Mandiri, BRI, dan BNI.
Pungutan dana sawit mulai dilakukan pada 16 Juli 2015. Dalam sebulan, dana yang berhasil dipungut berjumlah Rp 750 miliar. Pungutan ini berasal dari pungutan ekspor CPO sebesar US$ 50 per ton, dan ekspor olahan sawit sebesar US$ 30 per ton.
Dana pungutan ini dugunakan untuk mensubsidi biodiesel 15 persen (B15), melakukan replanting perkebunan sawit rakyat. Serta program lain seperti pengembangan SDM, riset pengembangan produk olahan dari sawit.
Menurut Bayu, penyaluran dana sawit dimulai pada Selasa, 18 Agustus 2015. Penyaluran dimulai dengan subsidi biodiesel dan secara berkelanjutan akan digunakan untuk program-program lainnya, seperti replanting.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution meminta perbankan untuk melakukan pengumpulan dan menyalurkan dana dengan membentuk sistem pembayaran yang baik dan terintegrasi.
Corporate Secretary BRI Budi Satria mengatakan kesiapan BRI dalam mendukung pengembangan industri sawit di Indonesia. "Dengan ketersebaran unit kerja kerja operasional dan dukungan e-channel yang mumpuni, kami sangat yakin mempu memberikan pelayanan perbankan yang menyeluruh dan optimal," kata Budi.
Dia mengatakan potensi dana kelolaan atas pungutan ekspor sawit ini ditaksir mencapai Rp 10 triliun.
AMIRULLAH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini