Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian terbaru Greenpeace East Asia yang dirilis akhir Juli 2021 lalu memprediksi Jakarta akan tenggelam pada 2030. Studi tersebut menyitir beberapa studi serupa bahwa Jakarta memiliki ketinggian 8 meter di atas permukaan laut dan dialiri 13 sungai yang membuatnya rawan banjir karena masalah drainase.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak heran bila Jakarta tiap tahunnya diterjang banjir akibat debit sungai yang tinggi, hujan lebat, dan rob. Selain itu, penggunaan air tanah yang berlebih juga akan menurunkan permukaan tanah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Analisis data spesial dan skenario terburu Greenpeace menemukan bahwa hampir 17 persen dari total luas daratan Jakarta di bawah permukaan laut akan terendam banjir 10 tahunan pada 2030. Akibatnya, 1,8 juta orang akan kehilangan rumah dan 68,2 miliar USD dari produk domestik regional bruto (PDRB) Jakarta terancam.
Kepala Kampanye Iklim Greenpeace Asia Tenggara, Tata Mustasya, mengatakan penelitian terbaru ini menunjukkan bahwa perubahan iklim tak semata perkara lingkungan. Perubahan iklim juga berdampak langsung pada manusia dan ekonomi.
"Yang lebih mengerikan dari proyeksi ini, 1,8 juta saudara kita mungkin akan mengungsi karena rumah mereka terendam oleh kenaikan permukaan air laut," kata Tata seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 24 Juli 2021.
Greenpeace, lanjut Tata, menilai bahwa banjir karena kenaikan air laut adalah efek dari produksi emisi yang berkontribusi terhadap pemanasan global sehingga perlu kebijakan pemerintah. Ia juga mendesak agar pemerintah dan perusahaan untuk mengatasi krisis iklim, misalnya dengan menghentikan pemakaian batu bara dan melakukan transisi ke energi terbarukan.
"Paradigma lama yang menyebut jika ekonomi tumbuh secara otomatis akan memperbaiki lingkungan, harus ditinggalkan," ucap Tata. Studi Greenpeace ini, lanjut dia, menunjukkan bahwa mengabaikan lingkungan dampaknya akan sangat dekat dengan kita.
AMELIA RAHIMA SARI