Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan proposal divestasi saham oleh PT Vale Indonesia Tbk (kode emiten: INCO). Bagaimana penawaran yang diajukan perusahaan tambang tersebut?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Divestasi saham ke holding BUMN pertambangan, yakni MIND ID merupakan syarat agar kontrak Vale Indonesia yang akan berakhir pada 28 Desember 2025 dapat diperpanjang. Adapun pembicaraan mengenai pelepasan saham Vale tengah berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"PT Vale memberikan penawaran terkait divestasi saham yaitu Vale Canada dan SMM (Sumitomo Metal Mining) bersedia menawarkan lebih tinggi dari kewajiban sebesar 11 persen menjadi 14 persen, untuk memastikan MIND ID menjadi pemegang saham terbesar yaitu sebesar 34 persen," kata Plt Dirjen Minerba Kementerian ESDM Muhammad Wafid dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI di Senayan, Jakarta pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Dengan divestasi 14 persen tersebut, komposisi pemegang saham Vale Indonesia akan berubah. Vale Canada dari 43,79 persen menjadi 33,29 persen; MIND ID 20 persen menjadi 34 persen; Sumitomo Metal Mining 15,03 persen menjadi 11,53 persen; Vale Japan 0,54 persen; dan saham publik 20,64 persen.
Lebih lanjut, Wafid menjelaskan nantinya MIND ID dapat menunjuk Presiden Komisaris dan Presiden Direktur. Selain itu, holding BUMN pertambangan itu juga dapat membentuk Komite Pengembangan Usaha di bawah Dewan Komisaris untuk mempercepat pengembangan proyek.
"Sementara Vale mendominasikan COO (Direktur Operasional) untuk memastikan keberlanjutan praktik operasi pertambangan yang sudah baik," ujar Wafid.
Selain itu, Vale Indonesia juga akan mempertahankan pengambilan keputusan perihal kesepakatan rencana bisnis jangka panjang. Sedangkan perihal harga, Vale Canada dan Sumitomo Metal Mining dalam proposal tersebut mengaku fleksibel.
"Mengingat MIND ID adalah milik pemerintah," tutur dia.