Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Beras SPHP Dijual di E-Commerce, Bapanas Buka Suara

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara mengenai adanya temuan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual di platform e-commerce.

9 September 2023 | 14.30 WIB

Penampakan beras SPHP yang dijual di ritel modern, Jakarta, Jumat, 8 September 2023. TEMPO/Ami Heppy
Perbesar
Penampakan beras SPHP yang dijual di ritel modern, Jakarta, Jumat, 8 September 2023. TEMPO/Ami Heppy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara mengenai adanya temuan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual di platform e-commerce.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berdasarkan pantauan Tempo, beras SPHP berukuran 5 kilogram dijual di salah satu platform belanja online dengan harga beragam. Mulai dari Rp 56 ribu, Rp 60 ribu, hingga Rp 71.900 per pieces.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atas temuan tersebut, Kepala Bapanas menyebut akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan.

“Nanti kami take down, bakal ngomong sama Mendag,” kata Arief saat ditemui di Lottemart Wholesale Pasar Rebo, Jumat, 8 September 2023.

Sementara itu, Direktur Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menyebut bahwa hal ini akan dilaporkan kepada Satgas Pangan agar ditindaklanjuti.

“Nanti ada dari Satgas Pangan. Jadi kalau ada penyimpangan seperti itu Satgas Pangan yang bekerja,” ujar Buwas.

Sementara itu, harga beras SPHP sendiri telah mengalami penyesuaian harga, dari sebelumnya Rp 9.450 per kilogram kini menjadi Rp 10.900 per kilogram. Penyesuaian harga ini mulai berlaku pada 1 September 2023.

Selanjutnya: Lebih lanjut, Arief menjelaskan alasan....

Lebih lanjut, Arief menjelaskan alasan pemerintah menaikkan harga beras Bulog ini.

"Kami sudah hitung dari akhir tahun lalu biaya produksi mulai dari sewa lahan, benih, harga pupuk dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di September Oktober tahun lalu, sehingga pemerintah atas arahan Bapak Presiden menaikkan harga beras kurang lebih 20 persen," kata Arief.

Menurutnya, dengan menaikkan harga beras sebesar 20 persen, maka diharapkan hal ini dapat membantu petani.

Arief juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan untuk menggelontorkan beras SPHP ini secara masif demi menjaga stabilisasi pasokan dan harga di pasaran.

“Masif itu artinya SPHP ini ada di dalam gerakan pangan murah seluruh Indonesia,” ujarnya.

Arief juga mengingatkan bahwa setiap pembeli hanya diperbolehkan membeli beras SPHP ini maksimal tiga pack dalam setiap pembelian.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus