Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Satu lagi untuk usaha lemah. Hadiah untuk para pengusaha kecil dan menengah tak henti-hentinya mengalir. Kali ini datang dari Kantor Menteri Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Tanri Abeng. Selasa (5 Januari) lalu, Menteri Tanri meminta agar bank-bank BUMN yang berada di bawah naungannya mau menjadwal ulang utang dari perusahaan kecil dan menengah. Menurut Tanri, membantu pengusaha lemah merupakan bagian dari program pemulihan perekonomian nasional. Karena itu, ia menyerukan agar bank-bank BUMN ikut membantu. Menteri Tanri memang tak merinci penjadwalan utang macam apa yang akan dilakukan untuk para pengusaha lemah, apakah sekadar masa pelunasannya diperpanjang atau jumlahnya juga harus didiskon. Hanya saja, kalau melihat catatan rekornya selama ini, porsi utang pengusaha kecil dan menengah terhadap seluruh kredit perbankan tidaklah besar. Karena itu, persentase kredit macetnya juga jauh lebih kecil ketimbang kredit macet yang nyangkut di kantong para pengusaha besar. Seorang analis pernah menghitung, sekitar 80 persen kredit perbankan kita hanya masuk ke kantong pengusaha-pengusaha besar saja. Jadi, biar kredit ke pengusaha kecil dan menengah dihapuskan, beban kredit macet yang harus ditanggung perbankan nasional tetap tak tertahankan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo