Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jumat dinihari, 10 Juli 2015, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berjalan-jalan ke Pasar Induk Kramat Jati. Di sana dia melakukan dialog sambil bersantap sahur dengan puluhan pedagang.
Kedatangan Gobel, yang didampingi para direktur jenderal di kementeriannya, disambut antusias oleh pedagang dan warga sekitar. Lebih dari 100 dus nasi Padang ludes dibagikan kepada para penghuni pasar yang terletak di Jakarta Timur itu.
"Saya ke sini bukan mau kerja, tapi makan bareng," kata Gobel. "Sebentar lagi kan pedagang mau pada mudik, sekalian silaturahmi sebelum Lebaran."
Tidak hanya makan-makan, Gobel juga membagikan dua dus sarung dan mentraktir sejumlah pedagang kopi seduh.
Seusai percakapan yang diselingi keluhan pedagang atas menurunnya pasokan sejumah komoditas, seperti bawang merah dan bawang putih, Gobel mengelilingi pasar sayur dan buah itu. Di setiap lapak pedagang yang dia singgahi, Gobel mengajak ngobrol pemiliknya, menanyakan harga dan tingkat penjualan.
Ada kejadian cukup unik saat Gobel berjalan menuju area pasar buah. Untuk menuju lokasi, itu rombongan harus melewati area parkir yang dipadati belasan tenda penjual kolang-kaling musiman. "Pak, tolong, nih, kolang-kaling harganya jatuh," seru seorang pedagang begitu melihat Gobel berjalan.
Gobel lalu berhenti di lapak kolang-kaling milik pedagang bernama Bambang Kudori itu. Kepada Gobel, Bambang mengeluh, "Omzet penjualan kami menurun drastis, dari biasanya bulan puasa bisa Rp 7 juta sekarang hanya Rp 2 juta sehari." Bambang menyebutkan harga bahan makanan untuk buka puasa itu jatuh karena ada kolang-kaling murah yang masuk pasar kecil.
Bambang meminta Gobel melindungi kelangsungan usaha pedagang di pasar induk. "Kalau ada barang lebih murah langsung masuk pasar kecil, ya, pasar induk bakal sepi." Di lapak Bambang ada puluhan karung berisi kolang-kaling yang belum terjual.
Dia lalu menjelaskan jenis dan asal kolang-kaling yang dijualnya. "Ya sudah, bungkuskan masing-masing 1 kilogram," ujar Gobel kepada Bambang. Total, Gobel membeli 5 kilogram kolang-kaling. "Buat penglaris."
Bambang lalu memberi bonus batu akik berwarna hijau tua kepada Gobel. Dia mengklaim batu itu berjenis bacan, yang tengah naik daun. Gobel tampak sumringah mendapat hadiah itu.
"Enak juga pagi-pagi begini jalan-jalan di pasar," kata Gobel saat melanjutkan perjalanan ke lapak buah-buahan. Sering dalam blusukannya itu, Gobel melenceng dari arah yang ditentukan pengawalnya. Gaya ini mirip cara blusukan bosnya, Presiden Joko Widodo.
Sebelum pulang, Gobel mampir ke pasar buah. Di sini dia sempat tawar-menawar dengan seorang penjual buah. Setelah sepakat soal harga, satu boks mangga arumanis Indramayu pun dibawa pulang oleh sang Menteri.
PRAGA UTAMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini