Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bos Bukit Asam: Dirut Inalum Harus Paham Industri Tambang

Direktur Utama (Dirut) PT Bukit Asam Tbk. Arviyan Arivin berharap posisi Direktur Utama Inalum harus berkomitmen mengembangkan industri tambang.

28 Oktober 2019 | 15.51 WIB

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin menjelaskan tentang potensi investasi batubara sebagai subtitusi gas elpiji pada pencanangan pembangunan pabrik hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di tambang Peranap PT Bukit Asam di Kabupaten Inhu, Riau, Kamis 7 Februari 2019. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Perbesar
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin menjelaskan tentang potensi investasi batubara sebagai subtitusi gas elpiji pada pencanangan pembangunan pabrik hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di tambang Peranap PT Bukit Asam di Kabupaten Inhu, Riau, Kamis 7 Februari 2019. ANTARA FOTO/FB Anggoro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Bukit Asam Tbk. Arviyan Arifin berharap posisi Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum bisa diisi sosok yang paham terkait industri tambang. Sosok itu juga harus memiliki komitmen untuk mengembangkan industri tambang.

"Tentunya dia harus mempunyai komitmen untuk mengembangkan industri ini sebagai suatu industri yang bernilai strategis. Apalagi di Indonesia, industri tambang tantangannya cukup besar," kata Arviyan kepada wartawan di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Senin 28 Oktober 2019.

Adapun posisi Dirut Inalum yang sebelumnya diemban Budi Gunadi Sadikin kini tengah kosong. Sebab, Budi Gunadi kini diberi jabatan baru sebagai Waki Menteri di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pengangkatan dan penunjukan Budi Gunadi sebagai Wakil Menteri tersebut didasarkan atas usulan Menteri BUMN Erick Thohir. Sebelumnya, Erick telah menyiapkan beberapa calon untuk mendampinginya menjadi Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Arviyan mengatakan beberapa tantangan di industri ini misalnya, perusahaan tidak diperbolehkan lagi menjual tanah. Selain itu, industri tambang ke depan diharapkan tidak hanya bergantung pada penjualan komoditas atau bahan baku semata. Tetapi juga harus menyasar produk hilir yang lebih memiliki daya saing.

"Harapan Pak Presiden Joko Widodo juga demikian, harus melakukan industrialisasi dari kekayaan alam yang ada baik batu bara maupun mineral-mineral lainnya," kata dia.

Arviyan optimis, siapapun orang yang ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir adalah sosok yang memiliki komitmen tersebut. Dia juga optimis siapapun yang ditunjuk sebagai Dirut Inalum akan membuat kebijakan yang sejalan dengan kebijakan yang telah ada.

"Saya yakin Menteri BUMN akan menunjuk sosok yang mengerti tentang sektor ini, sehingga harapan dari pemerintah khususnya Presiden Jokowi mengenai hilirisasi bisa kita laksanakan dengan baik," ujar Arviyan.

DIAS PRASONGKO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus