Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Bukit Asam Tbk. Arviyan Arifin berharap posisi Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum bisa diisi sosok yang paham terkait industri tambang. Sosok itu juga harus memiliki komitmen untuk mengembangkan industri tambang.
"Tentunya dia harus mempunyai komitmen untuk mengembangkan industri ini sebagai suatu industri yang bernilai strategis. Apalagi di Indonesia, industri tambang tantangannya cukup besar," kata Arviyan kepada wartawan di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Senin 28 Oktober 2019.
Adapun posisi Dirut Inalum yang sebelumnya diemban Budi Gunadi Sadikin kini tengah kosong. Sebab, Budi Gunadi kini diberi jabatan baru sebagai Waki Menteri di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pengangkatan dan penunjukan Budi Gunadi sebagai Wakil Menteri tersebut didasarkan atas usulan Menteri BUMN Erick Thohir. Sebelumnya, Erick telah menyiapkan beberapa calon untuk mendampinginya menjadi Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Arviyan mengatakan beberapa tantangan di industri ini misalnya, perusahaan tidak diperbolehkan lagi menjual tanah. Selain itu, industri tambang ke depan diharapkan tidak hanya bergantung pada penjualan komoditas atau bahan baku semata. Tetapi juga harus menyasar produk hilir yang lebih memiliki daya saing.
"Harapan Pak Presiden Joko Widodo juga demikian, harus melakukan industrialisasi dari kekayaan alam yang ada baik batu bara maupun mineral-mineral lainnya," kata dia.
Arviyan optimis, siapapun orang yang ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir adalah sosok yang memiliki komitmen tersebut. Dia juga optimis siapapun yang ditunjuk sebagai Dirut Inalum akan membuat kebijakan yang sejalan dengan kebijakan yang telah ada.
"Saya yakin Menteri BUMN akan menunjuk sosok yang mengerti tentang sektor ini, sehingga harapan dari pemerintah khususnya Presiden Jokowi mengenai hilirisasi bisa kita laksanakan dengan baik," ujar Arviyan.
DIAS PRASONGKO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini