Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bos Shopee Indonesia: Kalau Dibelah, Tentu DNA Shopee Merah Putih

Marketplace Shopee Indonesia resmi melarang dan menutup akses bagi 13 kategori produk asing untuk pasar tanah air.

18 Mei 2021 | 13.36 WIB

Logo Shopee. wikipedia.org
Perbesar
Logo Shopee. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Marketplace Shopee Indonesia resmi melarang dan menutup akses bagi 13 kategori produk asing untuk pasar tanah air. Executive Director Shopee Indonesia Handika Wighuna Jahja pun mengatakan pihaknya senang karena bisa terus mendukung UMKM lokal dengan keputusan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kalau dibelah, tentunya DNA Shopee merah putih," kata Handika dalam konferensi pers virtual bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada Selasa, 18 Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keputusan Shopee ini adalah hasil kesepakatan dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam pertemuan mereka berdua sebelumnya. Kementerian menyebut larangan ini bertujuan untuk melindungi UMKM lokal yang sudah bisa memproduksi 13 kategori barang tersebut.

Rinciannya yaitu mulai dari hijab, atasan muslim perempuan, bawahan muslim perempuan, atas muslim pria, dan bawahan muslim pria. Selanjutnya, outwear muslim, mukena, pakaian muslim, pakaian muslim anak, aksesoris muslim, alat-alat solat, batik, dan kebaya.

Sementara, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyebut potensi penyelamatan produk UMKM dengan larangan ini cukup besar, sekitar Rp 300 triliun per tahun. Angka ini, kata Teten, meliputi industri fashion muslim yang nilainya mencapai Rp 280 triliun per tahun.

Lalu, industri batik dengan nilai Rp 4,89 triliun. "Ini yang saya kira perlu kami protect," kata dia.

Handika percaya kebijakan ini akan terus memberikan kesempatan lebih bagi pelaku usaha lokal untuk bisa bersaing. "Ini bisa dibilang rasa cinta dan kasing sayang Shopee," kata dia.

FAJAR PEBRIANTO

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus