Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat atau BP Tapera menyalurkan fasilitias likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) atau kredit perumahan sebanyak 141.547 unit senilai Rp 15,73 triliun hingga 14 September. Nilai realisasi penyaluran itu melampaui target kuartal III 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun target kuartal III adalah 153.540 unit senilai Rp 15,64 triliun. “Kami mampu melebihi target dengan pencapaian sebesar 100,57 persen dari sisi rupiah, sedangkan dari sisi unit telah mencapai 92,19 persen. Kami optimistis, akhir September ini target unit segera tercapai,” kata Komisioner BP Tapera Adi Setianto melalui keterangan tertulis, Kamis, 15 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama periode ini, 6.152 pengembang telah membangun 9.239 perumahan yang tersebar di 33 provinsi dan 386 kabupaten/kota. Penerima manfaat FLPP mayoritas adalah pekerja swasta sebesar 93,64 persen; diikuti oleh PNS 3,87 persen; dan TNI POLRI 2,49 persen.
Kelompok usia 26-30 tahun masuk dalam kategori penerima terbanyak sebesar 33,21 persen. Kemudian diikuti usia 19-25 tahun 30,80 persen; dan usia 31-35 tahun 17,36 persen. Penghasilan tertinggi penerima manfaat ialah Rp 3-4 juta dengan total 36,43 persen. Lalu diikuti oleh kategori dengan penghasilan Rp 4-5 juta sebanyak 27,42 persen, Rp 5-6 juta 16,04 persen; dan di atas Rp 6 juta 7,80 persen.
Saat ini, BTN dan BTN Syariah menyalurkan 92.232 unit rumah hasil pemanfaatn FLPP. Adapun BNI menyalurkan 13.671 unit, BRI menyalurkan 13.026 unit, BJB 5.708 unit, dan BSI 4.635 unit. Sisanya dari 28 bank penyalur lainnya.
Hingga akhir 2022, berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024, BP Tapera ditargetkan menyalurkan dana FLPP sebanyak 200 ribu unit senilai Rp 23 triliun. Selanjutnya pada 2023, target penyaluran FLPP BP Tapera kembali ditingkatkan menjadi 220 ribu unit senilai Rp 25,18 triliun. Ini terdiri atas DIPA Rp 19,48 triliun dan proyeksi dana bergilir sebesar Rp 5,7 triliun.
Untuk mencapai target 2022 yang tinggal menyisakan waktu beberapa bulan lagi, BP Tapera melakukan beberapa kegiatan. Tujuannya untuk meningkatkan animo masyarakat terhadap FLPP dan pembiayaan Tapera.
Kegiatan tersebut ialah pelaksanaan BP Tapera Property Expo 2022 di provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat pada Oktober mendatang, developer gathering, evaluasi bank penyalur FLPP kuartal III di provinsi Jawa Tengah, dan penandatangan perjanjian Kerja sama 2023 dengan bank penyalur. “Capaian seluruh bank penyalur terhadap komitmen target menjadi fokus kami menjelang akhir tahun dan mempersiapkan pembahasan dan strategi dengan internal dan eksternal BP Tapera untuk menghadapi tahun 2023,” tutur Adi.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.