Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membuka lelang investasi enam ruas tol yang diprakarsai badan usaha. Panjang enam ruas ini tercatat 391,73 kilometer dan pembangunannya diperkirakan menelan investasi sebesar Rp 131,20 triliun.
Baca juga: Waktu Tempuh Surabaya - Malang Hanya 50 Menit Lewat Jalan Tol Ini
Kepala Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Badan Pengatur Jalan Tol Eka Pria Anas mengatakan bahwa badan usaha tengah melakukan perbaikan pada sejumlah dokumen perencanaan jalan tol. "Kami usahakan (lelang) pada tahun ini semua. Prinsipnya sudah dapat lelang," katanya, Jumat, 11 Januari 2019.
Keenam ruas tol prakarsa yang akan dilelang tahun ini yaitu:
Semanan—Balaraja (31,90 kilometer),
Kamal—Teluk Naga—Rajeg (38,60 kilometer),
Akses Pelabuhan Patimban (37,70 kilometer),
Gedebage—Tasikmalaya—Cilacap (184 kilometer),
Jembatan tol Balikpapan—Penajam (7,60 kilometer), dan
Solo—Yogyakarta—Kulonprogo (91,93 kilometer).
Lima ruas prakarsa sudah diperkenalkan dalam penjajakan minat pasar (market sounding) pada Juli 2018. Adapun, ruas Solo—Yogyakarta—Kulonprogo baru mendapat izin prakarsa setelah penjajakan minat pasar digelar.
Sesuai dengan ketentuan, badan usaha yang menjadi pemrakarsa ruas tol baru tetap diharuskan mengikuti lelang investasi. Namun, inisiator memiliki hak istimewa, yaitu hak menyamakan penawaran (right to match). Dengan kata lain, peluang pemrakarsa memenangi lelang amat besar.
Pada enam ruas prakarsa yang akan dilelang, badan usaha milik negara (BUMN) dan perusahaan swasta turut bekerja sama.
Di ruas Semanan—Balaraja, misalnya, PT Delta Mega Persada berkongsi dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Perkongsian perusahaan pelat merah dan pelat kuning juga terjadi di ruas Akses Patimban dan Solo—Yogyakarta—Kulonprogo.
Bahkan, di ruas Akses Patimban, perusahaan asing Toyota Shuzo Corporation berpeluang menanam modal.
Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk. Johanes Suriadjaja mengatakan keterlibatan Toyota membuka peluang pendanaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Namun, di sisi lain, kepemilikan saham masing-masing anggota konsorsium pada proyek tol tersebut akan berkurang.
BISNIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini