Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

BPS: Harga Gabah dan Beras Petani Merosot saat Panen Raya

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan harga gabah dan beras di petani terus menurun di masa panen raya.

3 April 2023 | 13.37 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan selfie bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat panen raya di Kebumen, Jawa Tengah. Sumber Biro Pers Istana Kepresidenan
Perbesar
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan selfie bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat panen raya di Kebumen, Jawa Tengah. Sumber Biro Pers Istana Kepresidenan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan harga gabah kering panen (GKP) pada Maret 2023 turun 7,65 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Sedangkan secara tahunan, harga GKP meningkat sebesar 15,41 persen. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Harga gabah turun sejak Februari 2023, seiring dengan datangnya periode panen raya," ucap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini dalam konferensi pers virtual pada Senin, 3 April 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Harga gabah kering giling atau GKG menurun sebesar 5,99 persen mtm. Sedangkan secara tahunan, GKG tercatat meningkat 13,10 persen. 

Sementara itu, Pudji menuturkan harga beras di penggilingan pada Maret 2023 juga mulai turun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Harga beras di penggilingan tercatat menurun 1,31 persen mtm. Namun jika dilihat secara year on year atau yoy, ia mengungkapkan harga beras masih menunjukkan peningkatan sebesar 19,06 persen. 

Harga beras grosir pada Maret 2023 tercatat masih menunjukkan kenaikan sebesar 0,43 persen mtm. Secara yoy, harga beras di grosir pun meningkat 15,08 persen. 

Kemudian harga beras eceran pada periode yang sama meningkat sebesar 0,70 persen mtm. Sedangkan secara tahunan, harga beras eceran naik 11,43 persen. 

BPS menduga secara agregat belum tertransmisi dari penggilingan ke grosir. Pudji berujar proses transmisi tersebut memerlukan waktu sehingga terjadi perbedaan harga antara penggilingan dengan tingkat grosir maupun eceran. 

Dengan demikian, BPS mencatat kenaikan harga beras tertinggi secara bulanan terjadi di tingkat eceran. Sedangkan secara tahunan, kenaikan tertinggi terjadi di tingkat penggilingan. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus