Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan tingkat penduduk miskin selama periode Maret-September 2017 sebesar 10,21 persen. Jumlahnya turun dari 27,77 juta orang pada Maret menjadi 26,58 juta orang pada September.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan persentase penduduk miskin tertinggi masih berada di kawasan timur Indonesia. "Tepatnya di wilayah Maluku dan Papua," kata dia di kantornya, Jakarta, Selasa, 2 Januari 2018. Persentase kemiskinan di kedua pulau tersebut mencapai 21,23 persen. Sedangkan pulau dengan persentase penduduk miskin terendah adalah Kalimantan sebesar 6,18 persen.
Simak: Jumlah Penduduk Miskin Meningkat, Ini Penyebabnya
Dia menuturkan infrastruktur menjadi salah satu faktor yang paling mempengaruhi tingkat kemiskinan di Maluku dan Papua. Selain itu, tingkat kemiskinan di kedua pulau itu sudah sangat tinggi sehingga penurunan kemiskinan yang terjadi sekarang dinilai belum bisa menandingi kemiskinan yang rendah, seperti di Kalimantan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati satu suara dengan Kepala BPS. Dia mengatakan ketertinggalan di Pulau Maluku dan Papua sudah terjadi cukup lama. "Jadi, kalau tiga tahun Presiden berfokus mengentaskan kemiskinan di sana, tentu belum bisa menutupi ketertinggalan yang cukup lama ini," ujarnya.
Dia mengatakan pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya, seperti melalui transfer ke daerah dan bantuan sosial. Pemerintah juga telah mengubah skema dana desa. Daerah dengan orang miskin yang lebih banyak dan indeks kemiskinan yang lebih dalam akan mendapatkan dana lebih besar.
Namun Suhariyanto mengatakan jumlah penduduk miskin terbanyak masih berada di Pulau Jawa. Jumlahnya mencapai 13,94 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk miskin yang paling sedikit berada di Kalimantan, yaitu 0,98 juta orang.
Pemerintah dinilai perlu memperbaiki tingkat kemiskinan di wilayah timur Indonesia. Namun Suhariyanto menyatakan Pulau Jawa tetap perlu menjadi fokus, terutama pendapatan masyarakat miskin di lapisan bawah, seperti buruh serabutan dan buruh tani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini