Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan ribuan tenaga kerja terampil dalam menghadapi persaingan global lima tahun mendatang. Untuk memenuhi kebutuhan itu, sekitar 2.000 lulusan SMA mendapat biaya kuliah di sejumlah perguruan tinggi di sejumlah berbagai kota di Korea Selatan dan Cina.
Pemerintah provinsi menanggung seluruh biaya kuliah dan uang saku mahasiswa penerima beasiswa. "Kami sudah survei untuk memenuhi kebutuhan lima tahun mendatang," kata Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Alex Noerdin, Sabtu, 22 Agustus 2015.
Di sela acara launching program beasiswa ini, Alex membeberkan data, berdasar survei Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumsel, lima tahun mendatang daerah itu membutuhkan alumni perguruan tinggi dari 58 program studi.
Prodi itu meliputi administrasi bisnis, agribisnis, akuntansi, bahasa inggris, ekonomi Islam, geologi, ilmu kelautan, jurnalistik, kesehatan masyarakat, dokter, perhotelan, teknik listrik, dan mesin otomotif. Saat ini seluruh prodi tersebut sudah tersedia di perguruan tinggi mitra. "Prediksi kami mereka akan memenuhi kebutuhan SDM di kawasan ekonomi khusus dan tambang," ujar Alex.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Widodo mengatakan, untuk tahap awal Sebanyak 2000 siswa berprestasi dan kurang mampu bakal dikuliahkan oleh pemerintah provinsi Sumatera Selatan di sejumlah kampus. Tidak hanya menanggung seluruh beaya SPP, pemerintah juga akan memberi uang saku. Ia menjamin program kuliah gratis ini akan bermutu karena melibatkan perguruan tinggi ternama. "Bahkan tadi gubernur sudah MoU dengan perguruan dari Korea dan Cina," kata Widodo.
Pengamat sosial sekaligus guru besar Universitas Sriwijaya, Alfitri mengatakan kebijakan beasiswa yang dilakukan pemerintah provinsi Sumsel tepat untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja, terutama terkait adanya Masyarakat Ekonomi Asean, AFTA dan perdagangan bebas dunia. Menurutnya tanpa persiapan sedini mungkin, maka Sumsel tidak bakal memenuhi kebutuhan dunia kerja. "Jangan sampai Sumsel dibanjiri tenaga kerja asing," kata Alfitri.
PARLIZA HENDRAWAN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini