Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Akar Masalah Sampah Plastik Adalah Kemiskinan

CEO Plastic Bank, David Katz, bercerita tentang gerakan pengurangan sampah plastik di laut dengan memberdayakan pemulung. 

28 Agustus 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Plastic Bank telah mengumpulkan 50 juta kilogram sampah plastik.

  • Bermitra dengan 230 pengepul dan 13.900 pengumpul plastik.

  • Hampir 80 persen sampah plastik di laut berasal dari kawasan miskin.

PLASTIC Bank adalah perusahaan sosial yang bekerja membangun ekosistem daur ulang sampah plastik dari laut untuk digunakan kembali dalam rantai pasok manufaktur dunia.

Perusahaan asal Kanada yang berdiri pada 2013 ini ikut mengurangi angka kemiskinan dengan memberdayakan komunitas pengepul dan pengumpul plastik atau pemulung di wilayah operasinya.

David Katz, 52 tahun, pendiri Plastic Bank, mengatakan perusahaannya telah mengumpulkan 50 juta kilogram sampah plastik yang setara dengan 2,5 miliar botol plastik sekali pakai.

Sejak 2019, Plastic Bank Indonesia bermitra dengan 230 pengepul dan 13.900 pengumpul plastik. Semua mitra berhak mendapatkan manfaat finansial, seperti bonus pendapatan berupa token di aplikasi Plastic Bank.

Ada pula manfaat non-finansial berupa kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional, subsidi telepon seluler, pemberian pulsa Internet, dan membantu mitra membuka rekening bank.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami terus mengkampanyekan pengurangan sampah plastik dengan memberikan insentif kepada pemulung, pengepul, dan menjalin kerja sama langsung dengan pabrik plastik,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut David, sampah plastik yang terkumpul dikirim ke perusahaan mitra untuk diproses ulang menjadi bahan baku pembuatan produk atau kemasan.

Berikut ini petikan wawancara wartawan Tempo, Made Argawa, dengan David di Denpasar, Senin, 21 Agustus 2023. 

Mengapa sampah plastik sulit untuk diperangi?
Persoalan utamanya adalah kemiskinan karena hasil riset memperlihatkan bahwa sampah plastik di laut hampir 80 persen berasal dari kawasan miskin.

David Katz bersama petugas di gudang pengepul dan pemulung Plastic Bank di Denpasar, 21 Agustus 2023. TEMPO/ Made Argawa

Kenapa demikian? 
Di wilayah miskin, tempat pengumpulan sampah masih minim, sehingga sampah plastik dibuang sembarangan ke sungai dan mengalir sampai ke laut. 

Selain itu, masyarakat menengah ke bawah lebih menyukai membeli barang dalam kemasan eceran karena lebih murah. Jika masyarakat sudah mapan, mereka pasti lebih senang menggunakan produk yang sedikit menimbulkan sampah. 

Apa motivasi Anda mendirikan Plastic Bank?
Banyak orang yang melihat persoalan plastik pada materialnya. Tapi mereka lupa bahwa kita sangat bergantung pada plastik. Jika ini tidak disadari, wacana pengurangan sampah plastik tak akan ada kemajuan. Perlu upaya untuk mengurangi sampah plastik secara nyata. 

Di mana saja Plastic Bank beroperasi?
Selain di Indonesia, kami sudah ada di Filipina, Brasil, Mesir, Thailand, dan Kamerun.  

Sampah plastik jenis apa saja yang diterima oleh Plastic Bank?
Di antaranya adalah PET (polyethylene terephthalate) yang digunakan sebagai bahan botol air mineral; lalu HDPE (high density polyethylene), seperti botol minuman berwarna atau pipa; kemudian LDPE (low density polyethylene), seperti kantong plastik. 

Kami juga menerima PP (polypropylene), seperti sedotan, tutup botol, dan tempat makanan tahan panas. Saban bulan, Plastic Bank Indonesia bisa mengumpulkan 1.000-1.500 ton sampah plastik. 

Bagaimana sistem kerja Plastic Bank? 
Sistem kerja Plastik Bank pada dasarnya adalah mengumpulkan sampah plastik untuk mengatasi kemiskinan. Dari setiap kilogram sampah yang dikumpulkan oleh mitra kami, yakni pemulung dan pengepul, mereka mendapatkan insentif berupa token atau reward melalui aplikasi.

Berapa besar insentif yang diberikan?
Besaran reward disesuaikan dengan harga (plastik) pasaran dunia. Karena itu, besaran insentif fluktuatif, berbeda-beda di setiap wilayah. Di Jawa dan Bali, misalnya, besaran insentifnya Rp 1.000 per kilogram.

CEO and Founder Plastic Bank, David Kat. Dok. Plastic Bank

Apa manfaat insentif tersebut bagi para mitra?
Sebagai komunitas yang kurang mampu, kadang para pengumpul sampah plastik memerlukan dana mendadak. Biasanya, mereka meminjam ke bank. Persoalannya, tidak semua bank menyediakan pinjaman bagi warga yang tidak mempunyai jaminan. 

Plastic Bank berharap reward ini bisa menjadi dana tambahan yang dapat digunakan ketika diperlukan. Misalnya, di Afrika, suku bunga pinjamannya bisa sampai 50 persen. Namun, karena mendesak dan tidak ada solusi, banyak yang mencari jalur cepat. 

Dengan token ini, pendapatan pemulung bertambah 20-30 persen setiap bulan. Selain itu, sebanyak 3.000 anggota dari kalangan pemulung sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

Ada berapa banyak mitra Plastic Bank?
Di seluruh Indonesia, kami memiliki mitra pengepul sampah sebanyak 230 unit. Di Bali ada 60 pengepul dan 600 anggota pemulung aktif. Para pemulung ini setiap bulan datang ke pengepul. 

Apa rencana kerja Plastic Bank selanjutnya?
Pada akhir Agustus 2023, Plastic Bank akan membuat program pinjam uang dengan dibayar menggunakan plastik daur ulang. Bergerak dari pengepul kecil, besar, sampai pabrik.

Apa tantangan dalam beroperasi di Indonesia?
Wilayahnya yang berbentuk kepulauan, secara logistik untuk mengumpulkan plastik merupakan tantangan. Masyarakat kelas menengah ke bawah banyak yang menggunakan kemasan, dan kemasan plastik masih sulit didaur ulang. 

Bagaimana perkembangan Plastic Bank Indonesia?
Jumlah anggotanya paling besar di Asia Tenggara. Seharusnya, di masa depan, Plastic Bank bisa digunakan oleh ibu rumah tangga dan menampung bahan lain, seperti aluminium hingga besi. Pokoknya bahan-bahan yang bisa didaur ulang. Kami juga sudah menjalin kerja sama dengan komunitas pura, gereja, dan masjid untuk mengumpulkan sampah plastik daur ulang.  

***


Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus