Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Cerita Pedagang Pasar, Harga Daging Naik Rp 20 Ribu per Kilo Sehari Sebelum Ramadan

Pedagang daging di Pasar Ceger, Tangerang Selatan bercerita harga daging melonjak sebesar Rp 20 ribu per kilogram sejak sehari menjelang bulan puasa.

25 Maret 2023 | 10.20 WIB

Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Simpang Limun, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu 22 Maret 2023. Menjelang Ramadhan, harga daging sapi di daerah tersebut naik dari harga Rp110 ribu per kilogram menjadi  Rp150 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Yudi
Perbesar
Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Simpang Limun, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu 22 Maret 2023. Menjelang Ramadhan, harga daging sapi di daerah tersebut naik dari harga Rp110 ribu per kilogram menjadi Rp150 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Yudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah bahan pangan, termasuk daging sapi, menjelang puasa mengalami kenaikan harga. Yunus, 48 tahun, bercerita harga daging melonjak sebesar Rp 20 ribu per kilogram sejak sehari menjelang bulan puasa. Pedagang daging di Pasar Ceger, Tangerang Selatan, ini berujar harga daging naik dari sebelumnya Rp 130.000 per kilogram menjadi Rp150.000 per kilogram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Tadinya kan harganya biasa standar, sekarang melonjak semua, tulang, tetelan. Naik paling tinggi daging sapi ini," tutur Yunus saat ditemui di kiosnya pada Jumat, 24 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia berujar kenaikan harga ini buka disebabkan stok daging yang berkurang, melainkan tambahan potongan dari produsen dan distributor. Menurutnya, kenaikan harga daging selama Ramadan biasa terjadi. 

Yunus memperkirakan harga daging akan terus melonjak hingga Lebaran mendatang. Pasalnya, kata Yunus, peminat daging sapi biasanya terus meningkat selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. 

Yunus mengungkapkan sebetulnya ada opsi daging murah, yakni daging impor. Ia berujar daging sapi impor yang tersedia sekarang berasal dari Australia. Ada juga daging kerbau impor dari India. Keduanya dibanderol Rp 130.000 per kilogram. 

Pemesanan daging impor juga dinilai tidak sulit lantaran stoknya banyak tersedia. Daging impor tersebut dijual dalam bentuk daging beku dan dapat dikirim langsung dari gudangnya. 

Namun, Yunus memilih menjual daging sapi lokal karena lebih diminati konsumen rumah tangga. Sebab menurut dia, peminat daging pada bulan puasa ini mayoritas berasal dari konsumen rumah tangga. Sedangkan peminat daging impor lebih banyak berasal dari penjual bakso, warung soto, dan penjual makanan berbahan daging lainnya. 

Selanjutnya: Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor daging kerbau

Sebelumnya, pemerintah memang telah mempercepat impor daging ruminansia, yakni daging sapi dan kerbau menjelang bulan Ramadan dan mendekati lebaran. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan impor daging ruminansia akan dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang Pangan, yaitu Bulog dan ID FOOD. 

Pada pekan lalu, Direktur Utama Budi Waseso atau Buwas pun mengatakan daging kerbau beku impor yang  masuk ke Tanah Air sebanyak 20 ribu ton. Adapun Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor daging kerbau sebanyak sebanyak 100 ribu ton pada 2023. 

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan kegiatan impor ini harus dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan stabilisasi harga daging di Tanah Air selama Ramadan dan Idul Fitri mendatang. "Mengingat berdasarkan Prognosa Neraca Pangan, stok awal daging nasional di Januari 2023 sebesar 56 ribu ton, sementara rata-rata kebutuhan daging nasional perbulan sebesar 67 ribu ton," ujar Arief, Sabtu, 18 Februari 2023.

Dia menjelaskan berdasarkan penghitungan neraca pangan, pemerintah perlu menambah stok daging untuk memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran. Karena itu, impor daging sapi dan kerbau dilakukan agar dapat memenuhi lonjakan permintaan dan kebutuhan konsumen.

Pilihan editor: Terkini: Sederet Isu yang Menerpa Kemenkeu, Harga Daging Sapi Jelang Lebaran Bisa Tembus Rp 190 Ribu

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus