Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ciputra Group sepanjang 2017 membukukan tingkat penjualan Rp 7,6 triliun. Angka ini tumbuh 5,6 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 7,2 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, Managing Director Ciputra Group Harun Hajadi menyebutkan pencapaian penjualan tahun lalu tersebut sejatinya masih jauh dari target yang dipatok perusahaan sebesar Rp 8,5 triliun. Ia menduga belum tercapainya target itu salah satunya karena tertundanya proyek Newton di Ciputra World akibat izin yang belum tuntas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harun menyebutkan, perusahaan selalu mensyaratkan perizinan sudah beres sebelum proyek properti diresmikan. "Masih ada persyaratan tambahan yang perlu dipenuhi,” ucapnya, Senin, 12 Februari 2018.
Lebih jauh, Harun menjelaskan, persebaran dan pengembangan beberapa proyek di beberapa wilayah, baik di Jawa maupun luar Jawa, sangat menguntungkan perusahaan tersebut. Sebab, jika terdapat daerah yang kurang bergairah penjualannya, dapat ditutupi oleh daerah yang lebih tinggi pertumbuhan ekonominya.
Terkait dengan perizinan, Ciputra Group juga mengharapkan tahun ini bisa merealisasi perumahan beserta fasilitasnya di atas lahan seluas 45 hektare di Kota Jayapura, Papua. Jika izin didapatkan, pada tahap pertama proyek Citraland Jayapura akan dibangun 500 unit rumah seharga Rp 800 juta-Rp 1,5 miliar dengan nilai investasi Rp 500 miliar.