Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Nusa Dua - Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Arbonas Hutabarat mengatakan tahun ini pihaknya berkomitmen menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam tiga sektor, yaitu pemberdayaan pendidikan, perempuan, dan ketahanan pangan. “Keinginan ini diwujudkan kepada masyarakat dengan dukungan, keterampilan, dan pendidikan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka,” katanya dalam Global CSR Summit and Award di Nusa Dua, Bali, Kamis, 21 April 2016.
Arbonas mengatakan bank sentral telah melaksanakan program CSR selama sepuluh tahun terakhir yang fokus pada pemberdayaan masyarakat. Pada 2015, BI mulai mencari ekspos media yang lebih besar sehingga harapannya CSR dapat menginspirasi pihak lain secara optimal.
Untuk sektor pendidikan, BI tahun ini menjalankan program Smart Indonesia yang mencakup BI Beasiswa, BI Corners, Membaca dan Mendongeng, dan Program Sekolah Siaga Bencana. Program itu akan didukung oleh 45 kantor perwakilan BI di seluruh Indonesia dengan tema “Dedikasi untuk Negeri”.
Menurut Arbonas, sejak tahun 2011 BI telah memberi beasiswa kepada lebih dari 15 ribu siswa di 77 universitas di Indonesia. Untuk program BI Corners, BI menyediakan infrastruktur perpustakaan di seluruh universitas di Indonesia.
Tahun lalu BI membangun 106 BI Corners dan untuk tahun ini menargetkan 150 BI Corners. Arbonas mengharapkan pada lima tahun ke depan BI dapat membangun 1.000 BI Corners di semua jenjang pendidikan untuk mendukung literasi keuangan.
Untuk program Membaca dan Mendongeng pada anak usia dini, BI telah membangun 83 fasilitas membaca dan mendongeng di seluruh Indonesia. Tahun ini bank sentral akan kembali membangun 50 fasilitas tersebut. Arbonas mengatakan program ini telah menjangkau 3.650 anak di bawah 5 tahun di Indonesia.
Adapun program CSR Sekolah Siaga Bencana, BI menyediakan pelatihan darurat dan simulasi untuk 100 sekolah di sekitar kantor BI di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk program pemberdayaan perempuan, BI memberi pelatihan kepada 2.000 perempuan yang memiliki usaha mikro.
Untuk program pertanian perkotaan, kata Arbonas, BI membantu sekitar 300 perempuan berpenghasilan rendah di Jakarta. Selain itu, di BI disediakan kredit mikro bagi pengusaha perempuan, seperti di Aceh dan Sumatera Utara.
Arbonas mengatakan BI juga berperan membantu pemerintah pada program ketahanan pangan. Itu diwujudkan ke dalam 55 program Ketahanan Pangan yang dijalankan oleh 36 kantor perwakilan BI di Indonesia. “Ini adalah komitmen kami untuk terus membantu mengatasi masalah sosial dan ekonomi,” kata Arbonas.
DANANG FIRMANTO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini