Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gerbong kereta atau rolling stock mass rapid transit (MRT) Jakarta diperkirakan kembali telat bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan dua gerbong kereta yang diproduksi di Jepang tersebut terlambat datang karena terkendala oleh cuaca buruk di lautan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kedatangan sedikit tertunda karena cuaca kurang bersahabat saat perjalanan. Kami memprediksi dua rangkaian kereta akan sampai awal bulan depan, tepatnya 2 April," kata William saat konferensi pers Forum Jurnalis dan Blogger MRT Jakarta, Rabu, 28 Maret 2018.
William menuturkan setelah sampai di Tanjung Priok, rolling stock akan diangkut secara bertahap menuju depo MRT di stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan. "Kami terus mempercepat penyelesaian sarana dan prasarana di depo. Mudah-mudahan ketika kereta datang, semuanya sudah siap," ungkapnya.
Jika merujuk pada rencana awal, rolling stock MRT dijadwalkan tiba di Jakarta pada Senin, 26 Maret 2018. Namun, karena pengaruh cuaca, kapal yang membawa gerbong kereta harus berlabuh di kota Shanghai selama dua hari. Kemudian, kapal berangkat menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
Pengiriman gerbong kereta MRT Jakarta melalui beberapa proses. Pertama, jadwal pengiriman dari pabrik Toyokawa ke Pelabuhan Toyohashi mulai 21-28 Februari.
Selanjutnya, dilakukan perakitan dan pengepakan kereta di Pelabuhan Toyohashi mulai 23 Februari-3 Maret. Lalu, pengangkatan (lifting) dari pelabuhan Toyohashi ke kapal laut mulai tanggal 5-7 Maret. Kemudian kapal pengangkut gerbong kereta berangkat menuju pelabuhan Tanjung Priok pada 7 Maret.
Foto 
