Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan diselenggarakan pada 5-7 September 2023 di Jakarta. Mendekati hari pelaksanaannya, pemerintah terus mematangkan sarana dan prasarana untuk menunjang pertemuan internasional tersebut. Terutama pada venue atau tempat yang akan digunakan saat acara KTT ASEAN tersebut berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari situs Indonesia.go.id, pada 14 Agustus 2023 Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan peninjauan terhadap salah satu venue untuk KTT ASEAN ke-43, yakni Balai Sidang Jakarta Convention Center. Saat itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa progres kegiatan renovasi sudah mendekati 73 persen dan akan selesai tepat pada waktunya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, dimana saja lokasi venue KTT ASEAN ke-43 di Jakarta nanti? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Lokasi Venue KTT ASEAN
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan pihaknya akan menerapkan rekayasa lalu lintas dalam rangka penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 di Jakarta. Rekayasa lalin ini akan dilakukan di 29 ruas jalan selama pelaksanaan KTT ASEAN, 2-7 September 2023.
Dia juga menjelaskan bahwa ada 18 hotel para delegasi serta enam lokasi venue penyelenggaraan KTT ASEAN. Lokasi tersebut adalah Istana Negara, Hotel St Regis, Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta Convention Center, Taman Plataran Gelora Bung Karno (GBK), dan Hotel Sultan Istana Merdeka.
Agenda KTT ASEAN
Melansir lama Sekretariat Presiden, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Indonesia, Sidharto R Suryodipuro mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan memimpin 12 pertemuan pada KTT ASEAN, 5-7 September 2023 di Jakarta. Adapun lokasi utama dari kegiatan internasional tersebut adalah di Jakarta Convention Center.
Rangkaian pertemuan tersebut yaitu KTT ke-43 ASEAN dalam format plenary dan retreat, KTT ke-26 ASEAN-Tiongkok, KTT ke-24 ASEAN-Korea Selatan, KTT ke-26 ASEAN-Jepang, dan KTT ke-11 ASEAN-Amerika Serikat.
Pertemuan lainnya adalah KTT ASEAN-Kanada, KTT ke-26 ASEAN Plus Three, KTT ke-20 ASEAN-India, KTT ke-3 ASEAN-Australia, KTT ke-18 Asia Timur (EAS), dan KTT ke-13 ASEAN-Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Presiden juga akan memimpin kegiatan yang bersifat non persidangan, seperti pembukaan KTT-43 ASEAN, pembukaan ASEAN-Indo-Pacific Forum: Implementation of the AOIP, gala dinner, social events yang akan berlangsung tanggal 7 [September], serta upacara penutupan dan penyerahan keketuaan ASEAN kepada ketua berikutnya yaitu Republik Demokratik Rakyat Laos,” ujar Sidharto pada Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang tayang pada kanal YouTube Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sidharto menjelaskan jika KTT Ke-43 ASEAN dalam format plenary dan retreat akan diselenggarakan pada 5 September 2023. Pada hari berikutnya, dilaksanakan KTT antara ASEAN dan negara-negara mitra hingga 7 September 2023. Pada hari itu juga, akan digelar KTT Asia Timur dan KTT ASEAN Plus Three.
Lebih lanjut, di sela-sela rangkaian KTT nanti juga, akan diadakan pertemuan bilateral di antara para pemimpin yang hadir. “Rangkaian akan diakhiri dengan pernyataan pers oleh Presiden pada tanggal 7 September,” katanya.
Dihadiri 27 Pemimpin Negara
Diperkirakan akan ada 27 pemimpin negara dan organisasi internasional yang turuthadir dalam KTT ASEANke-43 di Jakarta nanti. Jumlah ini termasuk pemimpin negara peserta EAS, pemimpin Pacific Island Forum (PIF), pemimpin Indian Ocean Rim Association (IORA), serta Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
Mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, Sidharto mengatakan rangkaian KTT ini diharapkan menguatkan pencapaian dan pondasi visi ASEAN 2045 serta menguatkan kelembagaan ASEAN bagi dari segi pembuatan keputusan yang lebih efektif dan efisien, hingga hal-hal substansi keorganisasian.
“Ini adalah yang ke-4 kita memimpin ASEAN, kita ingin meletakkan landasan untuk kerja sama ASEAN yang sifatnya strategis ke depan. Untuk mencapai hal tersebut, maka di antaranya adalah [Indonesia] memperkuat kelembagaan ASEAN dan berbagai mekanisme kerjanya, termasuk bagaimana memperkuat sumber daya ASEAN,” ujar Sidharto.
RADEN PUTRI