Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Indonesia berupaya melobi dana murah dari JETP untuk program pensiun dini PLTU batu bara.
Indonesia memerlukan US$ 20-30 miliar untuk memensiunkan dini 5,2 gigawatt PLTU batu bara.
Porsi dana hibah dalam skema JETP sangat kecil.
KEMITRAAN Transisi Energi Berkeadilan atau Just Energy Transition Partnership (JETP) yang dijanjikan negara-negara maju dalam pertemuan Group of Twenty atau G20 di Bali tahun lalu rupanya tak sesuai dengan harapan. Pemerintah menghendaki JETP, pendanaan senilai US$ 21,5 miliar atau Rp 335,4 triliun, berisi hibah dan pinjaman berbunga rendah untuk program penghentian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. Tapi, kata Kepala Sekretariat JETP Indonesia Edo Mahendra, para pemilik dana tak meminati program itu. "Kebanyakan dari mereka kurang berkenan, atau mungkin belum," tuturnya pada Kamis, 2 November lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Retno Sulistyowati berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Sulitnya Meraih Dana Pensiun Dini PLTU".