Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Deflasi 0,03 Persen pada Mei 2024, BPS: Pertama Kali Setelah Agustus 2023

Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti membeberkan pemicu deflasi sebesar 0,03 persen per Mei 2024 secara bulanan.

3 Juni 2024 | 14.05 WIB

Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik Amalia A Widyasanti menyampaikan Rilis Berita Statistik pada Mei 2024. Acara ini berlangsung di Gedung Badan Pusat Statistik, Jakarta Pusat, pada Senin, 3 Juni 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Perbesar
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik Amalia A Widyasanti menyampaikan Rilis Berita Statistik pada Mei 2024. Acara ini berlangsung di Gedung Badan Pusat Statistik, Jakarta Pusat, pada Senin, 3 Juni 2024. Tempo/Adil Al Hasan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Amalia A Widyasanti 
mengatakan pada Mei 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan. Angka muncul lantaran Indeks Harga Konsumen atau IHK turun dari 106,40 pada April 2024 menjadi 106,37 pada Mei 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Amalia menyebut deflasi ini terjadi pertama kali setelah terjadi pada Agustus tahun lalu. “Terjadi deflasi pada Mei 2024, setelah deflasi terakhir kali terjadi pada Agustus 2023,” kata Amalia saat merilis Berita Resmi Statistik di Gedung BPS, Jakarta Pusat, pada Senin, 3 Juni 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, berdasarkan tahun ke tahun inflasi sebesar 2,84 dan secara tahun kalender inflasi 1,16 persen. Berdasarkan data bulanan pada Mei 2024 di seluruh provinsi di Indonesia, ada 14 provinsi yang mengalami deflasi dan 24 provinsi mengalami inflasi. Adapun, inflasi tertinggi terjadi di Papua Selatan dengan angka 2,00 persen dan deflasi terdalam terjadi di Banten sebesar 0,52 persen.

Amalia menyebut kelompok pengeluaran penyumbang deflasi terbesar berasal dari makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 0,29 persen dan memberikan andil deflasi 0,08 persen. Sementara itu, komoditas penyumbang utama deflasi adalah beras dengan angka 0,15 persen, daging ayam ras dan ikan segar masing-masing 0,03 persen. 

“Serta tomat dan cabai rawit dengan andil masing-masing 0,02 persen,” kata dia. 

Amalia menyebut komoditas beras menyumbang deflasi paling tinggi dengan angka 3,59 persen pada Mei 2024 karena stok masih cukup. Senyampang itu, penurunan harga bahan pokok turut menyumbang deflasi pada Mei tahun ini. 

"Utamanya disumbang oleh penurunan harga secara umum yang terjadi pada kelompok makanan, minuman, tembakau serta transportasi," kata dia.

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus