Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli menjawab singkat setelah dituduh menyebar hoaks atau kabar palsu bahwa pemerintah bakal mengutang lagi sebanyak US$ 2 miliar. Rizal menyebut tuduhan itu perlu dijawab karena masalahnya sederhana.
Baca juga: Rizal Ramli: Indonesia di Era Jokowi jadi Pengimpor Gula Terbesar
"Memang benar ada bond (surat utang) dengan yield (imbal hasil) 11,625 persen yang nerbitin juga Sri Mulyani kok. Itu aja kok repot!" kata dia saat ditemui usai mengikuti diskusi bertema "Jokowi Raja Impor?" di Sekretariat Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Januari 2019.
Rizal lalu beranjak pergi dan tidak ingin lagi memberikan klarifikasi apapun. "Baca aja di Twitter saya," ujarnya.
Informasi soal utang melalui penerbitan bond alias Surat Utang Negara (SUN) pada Maret 2019 ini awalnya disampaikan Rizal melalui akun Twitter @RamliRizal. Rizal juga menyebut kreditor pesta pora, rakyat semakin terbebani, dan Menteri Keuangan semakin ngawur alias asal-asalan. Tapi, cuitan itu kemudian dihapus Rizal.
Senin, 28 Januari 2019, Kementerian Keuangan pun mengklarifikasi cuitan Rizal Ramli. Bahkan Rizal disebut ngawur. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti menyebut surat utang itu memang benar, tapi telah diterbitkan sejak 2009, bukan 2019. Imbal hasilnya pun hanya 4,24 persen, bukan 11,625 persen.
Tak hanya Nufransa, Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo ikut mengomentari cuitan Rizal. "Nambah satu lagi nih bikin hoax yang menyesatkan. Bang Rizal Ramli, itu bukan utang baru. Itu Global Bonds dalam USD terbitan 2009, jatuh tempo Maret 2019 dan akan DILUNASI. Kebijakan era Pak @SBYudhoyono yg bisa dimaklumi, waktu itu krisis global, BI rate 9.5%. Bertaubatlah!" tulis dia dalam akun Twitternya @prastow.
Saat dihubungi Tempo, Prastowo mengatakan, "Seyogyanya beliau bijaksana."
Dalam cuitan di Twitter, Rizal Ramli mengakui ada kesalahan kutipan dalam pernyataan yang dituduh hoaks tersebut. "Rizal Ramli sudah akui missquote dan langsung dibenerin sambil minta maaf," demikian ditulis Rizal.
Akan tetapi, Rizal Ramli lagi-lagi menyebut bahwa di tahun 2009 pun, Menteri Keuangan saat itu juga Sri Mulyani Indrawati. Secara substansi, Rizal meyakini bahwa apa yang disampaikan soal utang dan bunga utang semakin tinggi adalah benar dan berdampak terhadap beban rakyat. "Jadi gak salah-salah amat," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini