Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Program skema pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP) telah memasuki babak baru. Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim, Erick Thohir, mengatakan peluncuran dokumen Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) menandakan masa perencanaan sudah berakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dokumen CIPP ini kemudian menjadi basis implementasi kemitraan JETP. “Kini sudah memasuki masa implementasi dan Indonesia serius akan melakukan itu,” ujar Erick dalam acara peluncuran CIPP di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Dia berharap dokumen ini tidak hanya menjadi kertas paperwork saja, tetapi harus dapat diimplementasikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Komitmen ini, kata Erick, selaras dengan blue print nasional yakni visi Indonesia emas 2045 yang mengurai sejumlah target terutama untuk membuka akses energi bersih yang inklusif, serta mampu meningkatkan kualitas SDM, mendorong pertumbuhan eprtumbuhan ekonomi, dan mengentas kemiskinan.
“Dokumen CIPP ini memberikan peta jalan strategis bagi transisi energi ambisius di Indonesia dengan mempertimbangkan tantangan-tantangan yang mencakup bidang teknis, keuangan, kebijakan, dan tentu keadilan sosial,” tuturnya.
Lebih lanjut, Erick mengatakan Indonesia udah mengambil langkah-langkah penting dalam mendorong transisi energi, mulai dari mengupayakan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), mendorong industrialisasi hijau, hingga mengguatkan elektrifikasi sektor-sektor kunci seperti transportasi.
“Tentunya kami berharap JETP dapat menguatkan langkah-langkah tersebut mulai dari pelaksanaan proyek-proyek prioritas sebagaimana tertuang dalam dokumen CIPP ini,” kata dia.
Menurutnya, kerja sama ini perlu ditingkatkan dan diakselerisasi untuk melaksanakan proyek-proyek prioritas yang sudah disepakati sebelumnya. “Termasuk untuk dapat segera mewujudkan komitmen pendanaan yang sudah tercantum dalam dokumen ini. Kita semua harus bergerak karena 2030 kurang dari 7 tahun lagi,” ujar Erick.
Sebagai informasi, dokumen CIPP merumuskan skenario dekarbonisasi yang telah merumuskan target kondisional bersama emisi gas rumah kaca bagi sektor ketenagalistrikan on-grid sebesar 250 juta ton CO2 dengan porsi energi terbarukan mencapai 44 persen pada tahun 2030.
Komitmen pendanaan JETP pada awalnya bernilai US$ 20 miliar, namun kini dengan berbagai penambahan telah menjadi US$ 21,6 miliar. Rinciannya adalah US$ 11,6 miliar bersumber dari dana publik negara-negara International Partners Group (IPG), sedangkan US$ 10 miliar akan berasal dari bank-bank internasional yang bergabung dalam Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) working group.