Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ekonom Bright Institute Soroti Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja: Masyarakat Makin Sulit Cari Kerja

Ekonom Bright Institute menyebut optimisme masyarakat soal ketersediaan lapangan kerja berkurang.

11 Mei 2025 | 19.23 WIB

Sejumlah pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan saat pameran Bursa Kerja di Depok Town Square, Depok, Jawa Barat, Selasa, 30 Juli 2024. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok menggelar Bursa Kerja (Job Fair) pada 29-30 Juli 2024 yang diikuti 40 perusahaan dengan lowongan yang tersedia lebih dari 2.000 jenis pekerjaan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Sejumlah pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan saat pameran Bursa Kerja di Depok Town Square, Depok, Jawa Barat, Selasa, 30 Juli 2024. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok menggelar Bursa Kerja (Job Fair) pada 29-30 Juli 2024 yang diikuti 40 perusahaan dengan lowongan yang tersedia lebih dari 2.000 jenis pekerjaan. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Bright Institute Awalil Rizky menyoroti angka Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja yang naik tipis menjadi 101,6 pada April 2025 dari 100,3 pada Maret 2025. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja merupakan salah satu komponen dalam Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang mencerminkan penilaian konsumen atas kondisi saat ini dibanding enam bulan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Awalil berpendapat, kendati Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja meningkat, tapi posisinya tetap rendah. Adapun posisi indeks di angka 100,3 pada Maret 2025 merupakan yang terendah selama periode Januari 2023 sampai April 2025. “Dengan demikian, masyarakat tampak makin merasa kesulitan mencari kerja,” ucap Awalil dalam keterangan tertulis, dikutip Ahad, 11 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kekhawatiran masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang juga tercermin melalui Indeks Ekpektasi Ketersediaan Lapangan Kerja yang menurun dari 125,9 pada Maret 2025 menjadi 123,5 pada April 2025. “Indeksnya memang masih tampak sangat optimistis, tapi nilai itu yang terendah sejak Oktober 2021,” kata Awalil.

Penurunan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja menjadi penyumbang utama dalam merosotnya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IEK tercatat mengalami penurunan dari 131,7 pada Maret 2025 menjadi 129,8 pada bulan ini. Sementara itu, IKE pada April 2025 adalah sebesar 113,7, meningkat dari bulan sebelumnya yaitu 110,6. IEK dan IKE merupakan dua komponen utama dalam Indeks Keyakinan Konsumen.

Survei Bank Indonesia (BI) mengungkap Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2025 berada pada level 121,7. Angka ini sedikit meningkat dari indeks bulan sebelumnya, yaitu 121,1. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menilai angka tersebut mengindikasikan bahwa keyakinan konsumen tetap terjaga.

“Terjaganya keyakinan konsumen pada April 2025 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK),” ucap Ramdan dalam keterangan resmi, dikutip Ahad, 11 Mei 2025. Adapun IKE pada April 2025 adalah sebesar 113,7, meningkat dari bulan sebelumnya, yaitu 110,6. Sedangkan IEK tercatat mengalami penurunan dari 131,7 pada Maret 2025 menjadi 129,8 pada bulan ini.

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus