Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Animo masyarakat di Makassar untuk membeli emas meningkat di tengah flukuasi harga emas di pasaran. Hal itu diakui sejumlah pedagang emas di kawasan Somba Opu yang juga dikenal sebagai kawasan pecinan di Makassar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut salah seorang pedagang emas Rudi Hansen di Somba Opu, sejak pagi hingga petang pembeli terus berdatangan untuk membeli perhiasan emas dengan rata-rata membeli emas 23 karat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Umumnya membeli perhiasan emas 23 karat dibandingkan yang 22 karat, alasannya emas 23 karat harganya relatif stabil dibandingkan 22 karat pada saat dijual kembali," kata Rudi, Sabtu 31 Oktober 2020.
Dia mengatakan, pembeli bukan saja dari Makassar tetapi juga dari dari Kabupaten Maros, Pangkep dan Gowa. Hal senada dikemukakan pedagang emas lainnya Misliana.
Menurut dia, harga emas 23 karat yang dijual sekitar Rp900 ribu lebih diminati dari pada emas 22 karat seharga Rp800 ribu. Hal itu dibenarkan pembeli dari Kabupaten Maros, Musdalifah.
Dia mengatakan perhiasan emas merupakan investasi yang baik, karena harganya jarang anjlok, lebih banyak naik harganya, apalagi saat pandemi COVID-19 harga emas terus naik.
"Jadi, selain bisa dipakai sebagai perhiasan juga bisa dijual sewaktu-waktu dengan harga yang lebih menguntungkan," katanya.
Sementara itu, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Sabtu hari ini, naik ke angka Rp 996.000 per gram atau naik Rp4.000 dibanding harga emas pada hari sebelumnya.
Sementara itu, harga yang didapat jika pemegang emas antam ingin menjual emas batangan tersebut berada pada harga Rp888.000. Harga tersebut juga mengalami kenaikan Rp4.000 jika dibandingkan harga kemarin.