Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Erick Thohir Libatkan Swasta dalam Holding Pariwisata dan Penerbangan

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kegiatan holding pariwisata dan penerbangan tetap akan melibatkan perusahaan swasta.

27 November 2020 | 18.05 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri rapat kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 14 September 2020. Rapat kerja tersebut membahas Penyertaan Modal Negara Tahun 2021, Target Deviden BUMN Tahun Buku 2020, Pembayaran Hutang Pemerintah Kepada BUMN Tahun 2020 dan Roadmap dan Restrukturisasi. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri rapat kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 14 September 2020. Rapat kerja tersebut membahas Penyertaan Modal Negara Tahun 2021, Target Deviden BUMN Tahun Buku 2020, Pembayaran Hutang Pemerintah Kepada BUMN Tahun 2020 dan Roadmap dan Restrukturisasi. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan kegiatan holding pariwisata dan penerbangan tetap akan melibatkan perusahaan swasta. Pemerintah, kata dia, akan membuka kerja sama dengan perusahaan yang bergerak di sektor-sektor terkait seperti perhotelan, agen wisata, hingga penerbangan.

“Kami tidak ingin menara gading, jadi swasta tetap dilibatkan. Kami eksplorasi kerja sama dengan banyak pihak,” ujar Erick dalam rapat koordinasi pariwisata yang ditayangkan secara virtual di YouTube Kementerian Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat, 27 November 2020.

Dia berujar, Covid-19 telah membawa perusahaan yang bergerak di industri pariwisata dalam kondisi sulit. Karena itu, pemerintah melibatkan semua sektor untuk mengembangkan value chain atau rantai pasok pariwisata dan pendukungnya.

Di sektor penerbangan, misalnya, pemerintah akan melakukan penataan kembali rute. Dengan begitu, frekuensi penerbangan maskapai dapat dioptimalkan, baik untuk rute domestik maupun internasional.

Kementerian BUMN telah membentuk holding pariwisata dan penerbangan yang melibatkan enam perusahaan pelat merah dan anak-anak usahanya. Keenamnya adalah PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Inna Hotels & Resorts, PT Sarinah (Persero), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), serta Taman Wisata Candi (TWC). Adapun PT Survai Udara Penas ditunjuk sebagai induk holding.

“Holding ini akan memperbaiki iklim industri aviasi dan pariwisata sehingga berdampak optimal bagi negara,” tutur Erick.

Rencana holding pariwisata terangkum dalam dokumen paparan dan diskusi karyawan yang disosialisasikan sejak Oktober 2020. Berdasarkan paparan tersebut, rencana holding akan dilakukan dalam dua tahap.

Tahap pertama adalah inberg atau setoran modal dari enam perusahaan yang akan dilakukan pada kuartal IV 2020. Kemudian tahap kedua berupa restrukturisasi portofolio yang akan berlangsung pada 2021 hingga 2022.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Erick Thohir Bentuk Holding BUMN Pariwisata, Bos Garuda: Banyak PR

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus