Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Komisaris PT Krakatau Pipe Industries (KPI) Anggawira mengundurkan diri dari jabatannya. Dia menyebut akan fokus menjadi Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas), sekaligus Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Krakatau Pipe Industries adalah anak perusahaan dari badan usaha milik negara (BUMN) PT Krakatau Steel. PT KPI bergerak di bidang pembuatan pipa baja sejak 1972.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya sudah melaporkan pengunduran diri saya ke Kementerian BUMN dan juga ke PT Krakatau Steel," ujar Anggawira dalam keterangan resmi yang diterima Tempo pada Senin, 27 November 2023. "Sehingga saat ini saya fokus untuk mengawal kemenangan pak Prabowo dan mas Gibran di Pilpres 2024 nanti."
Anggawira menuturkan, pengunduran dirinya adalah bentuk kepatuhannya terhadap peraturan yang berlaku. Dia juga khawatir jabatannya di PT KPI akan menyebabkan masalah.
"Sebagai anak muda, kami tentu taat aturan dan mengikuti juga arahan dari pak Prabowo agar menghindari rangkap jabatan yang berpotensi adanya konflik kepentingan," kata Anggawira.
Dia melanjutkan, dirinya tidak khawatir nantinya akan kehilangan pemasukan mikiaran rupiah jika meninggalkan jabatan sebagai Presiden Komisaris PT KPI. Selain sebagai Ketua Umum DPP Repnas, Anggawira juga mengemban tugas sebagai Wakil Komandan Tim Pemilih Muda (Fanta) di TKN Prabowo-Gibran.
Dalam Tim Fanta, Anggawira bertugas untuk mengelola pemilih muda. Selain Anggawira, Tim Fanta juga diisi oleh tokoh-tokoh muda di antaranya Arief Muhammad ataupun Reza Arap.
Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) , Arya Sinulingga, mengatakan Komisaris BUMN yang terlibat kampanye dalam pemilihan umum atau Pemilu 2024 harus mundur dari jabatannya.
Arya menuturkan, sesuai ketentuan, Komisaris maupun Direksi BUMN tidak boleh terlibat dalam tim kampanye. Larangan keterlibatan itu berlaku untuk pemilihan presiden, kepala daerah maupun legislatif.
"Jadi, kita harapkan mereka mundur," kata Arya saat ditemui usai acara Peresmian Vending Machine UMKM di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat pada Senin. "Ya kalau enggak mundur, kita mundur kan lah."
Dia mengungkapkan, belum menghitung berapa banyak Komisaris BUMN yang mundur dari jabatannya karena menjadi tim kampanye. Tapi, ada beberapa nama-nama yang sudah mengajukan pengunduran diri dari Komisaris BUMN.
"Ada Arief Rosyid, Andi Gani Nena Wea, ada beberapa lagi yang lain. Budiman Sudjatmiko juga," tutur Arya.
Pilihan Editor: Alasan Anies Baswedan dan PKS Tidak Setuju Proyek IKN