Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ganjar, Prabowo, atau Anies? Ini Kriteria Calon Presiden Pilihan Aktivis dan Buruh Perempuan

Ketua Perempuan Mahardika menjelaskan kriteria Presiden 2024 yang diharapkan. Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, atau Anies Baswedan?

8 Mei 2023 | 08.43 WIB

Aktivis Perempuan Mahardhika melakukan aksi peringatan hari buruh sedunia dan 30 tahun Marsinah dibunuh di Patung kuda, Jakarta Pusat, Minggu 7 Mei 2023. Dalam aksinya, mereka menuntut pencabutan UU Perpu Cipta Kerja, usut tuntas kasus Marsinah, stop sistem no work no pay hingga perlindungan bagi pembela HAM. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Aktivis Perempuan Mahardhika melakukan aksi peringatan hari buruh sedunia dan 30 tahun Marsinah dibunuh di Patung kuda, Jakarta Pusat, Minggu 7 Mei 2023. Dalam aksinya, mereka menuntut pencabutan UU Perpu Cipta Kerja, usut tuntas kasus Marsinah, stop sistem no work no pay hingga perlindungan bagi pembela HAM. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Para aktivis dan buruh perempuan kini sedang menimbang sejumlah nama calon presiden yang bakal mereka dukung. Saat ini setidaknya ada tiga kandidat calon presiden yang bakal maju dalam pemilihan umum 2024 nanti. Mereka adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Lantas apa kriteria calon presiden pilihan aktivis dan buruh perempuan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ketua Perempuan Mahardika Mutiara Ika Pratiwi mengatakan para pekerja atau buruh perempuan mengharapkan calon presiden yang memperjuangkan nasib perempuan terutama buruh perempuan. Antara lain bersedia stop sistem no work no pay, mencabut Undang-Undang atau UU Cipta Kerja, dan mencabut Permenaker Nomor 5 Tahun 2023 tentang Penyesuaian Waktu Kerja. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Calon presiden tersebut juga mesti bersedia memberikan jaminan kebebasan berserikat bagi para buruh, berikan perlindungan bagi perempuan pembela HAM, menghentikan kekerasan dan pelecehan di dunia kerja, serta mengusut tuntas kasus pembunuhan Marsinah.

“Untuk mengusut kasus Marsinah itu kami membutuhkan pemimpin yang berani. Karena kasus Marsinah ini, sangat melibatkan kekuatan yang otoriter pada zaman Orde Baru,,” tutur Mutiara.

Kemarin, Ahad, 7 Mei 2023, Perempuan Mahardika bersama jaringan pekerja rumah tangga, dan juga buruh perempuan KBN Cakung menggelar aksi memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day dan 30 tahun kematian aktivis buruh Marsinah.

Mutiara mengatakan organisasinya tidak terafiliasi dengan partai politik dan calon presiden manapun. Namun dia berharap Indonesia memiliki pemimpin yang peduli dengan perempuan dan buruh perempuan.

Buruh perempuan, kerap mendapatkan ancaman bahwa risiko sebagai perempuan pembela Hak Asasi Manusia saat membangun organisasi serikat buruh. Buruh perempuan kerap mengalami pelecehan seksual pada saat aksi demonstrasi. “Juga kriminalisasi hingga ancaman pidana bagi buruh yang memperjuangkan atau mempertanyakan upah murah,” ujarnya.

Banyak buruh perempuan saat menuntut hak mereka justru dianggap mencemarkan nama baik perusahaan atau mengganggu produktivitas. Bahkan ada ancaman seperti berupa mutasi pekerjaan, intimidasi untuk mengundurkan diri, membangun situasi yang tidak nyaman, dan banyak lagi.

Posisi buruh perempuan semakin terjepit karena masih banyak perusahaan yang melarang buruh untuk berserikat. Padahal berserikat adalah hak yang bisa menjadi alat bagi buruh untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

Saat ini setidaknya ada tiga kandidat calon presiden atau capres yang muncul yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Ketiganya kerap kali menjadi tiga nama teratas dalam survei elektabilitas berbagai lembaga survei. Ketiga nama tersebut juga sudah dideklarasikan menjadi calon presiden untuk Pemilu 2024.

Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto juga sudah mulai melakukan pendekatan ke berbagai kelompok masyarakat. Mereka juga gencar berkunjung ke berbagai daerah. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus