Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

GoTo Raup Rp 18,6 Triliun Lebih Pendanaan Pra-IPO

GoTo meraup lebih dari US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.275 per dolar AS) dari sejumlah investor luar negeri.

11 November 2021 | 14.17 WIB

Pengemudi daring Gojek membawa kemasan paket dari Tokopedia di Titipaja Warehouse, Jakarta, Jumat, 28 Mei 2021.  Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan kolaborasi bisnis yang dilakukan oleh dua startup raksasa Gojek dan Tokopedia, melalui pembentukan GoTo diharapkan mampu menciptakan integrasi layanan yang semakin efisien dan mempercepat penguatan bisnis di sektor UMKM. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Perbesar
Pengemudi daring Gojek membawa kemasan paket dari Tokopedia di Titipaja Warehouse, Jakarta, Jumat, 28 Mei 2021. Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan kolaborasi bisnis yang dilakukan oleh dua startup raksasa Gojek dan Tokopedia, melalui pembentukan GoTo diharapkan mampu menciptakan integrasi layanan yang semakin efisien dan mempercepat penguatan bisnis di sektor UMKM. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Grup GoTo pada hari ini mengumumkan telah menyelesaikan penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO. Perusahaan meraup lebih dari US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.275 per dolar AS) dari sejumlah investor luar negeri. 

Investor asing yang dimaksud termasuk anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity International, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, dan Ward Ferry.

Adapun sejumlah investor lainnya diharapkan untuk selanjutnya ikut dalam putaran penggalangan dana pra-IPO menjelang penutupan akhir pada beberapa pekan yang akan datang.

Dalam penggalangan dana tersebut, Citi dan Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan GoTo. Sementara Davis Polk & Wardwell serta Assegaf Hamzah & Partners bertindak sebagai penasihat hukum GoTo.

CEO Grup GoTo, Andre Soelistyo, menjelaskan, dana yang terkumpul itu bakal memungkinkan perusahaan berinvestasi lebih jauh dalam mengembangkan ekosistemnya. Selain itu dana itu bisa untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar di kawasan dan melayani pelanggan dengan lebih baik.

GoTo, kata Andre, terus berfokus menumbuhkan jumlah pelanggan, perluasan jasa pembayaran dan penawaran layanan keuangan, serta mendorong pemanfaatan armada transportasi dan jaringan logistik yang terintegrasi. Hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan pengalaman hyperlocal guna melayani pelanggan dengan lebih baik.

Andre menyebutkan Indonesia dan Asia Tenggara sebagai dua pasar dengan prospek pertumbuhan yang paling menjanjikan di dunia. "Dan dukungan yang kami peroleh menunjukkan kepercayaan yang dimiliki investor terhadap ekonomi digital yang berkembang pesat di kawasan ini serta posisi kami sebagai pemimpin pasar,” ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis, 11 November 2021.

Lebih jauh Andre menjelaskan, saat ini permintaan konsumen didorong oleh pertumbuhan adopsi digital yang telah membawa banyak pengguna masuk ke ranah online. Walhasil, permintaan akan layanan GoTo terus meningkat, dilandasi dengan komitmen perseroan untuk terus memberikan pilihan, nilai, serta kenyamanan kepada seluruh pelanggan di ekosistem.

Sementara itu, Managing Director Primavera Capital Group yang berbasis di Singapura, Michael Woo, menyebut GoTo sebagai juara nasional dengan ekosistem terbesar dan terlengkap untuk kehidupan digital sehari-hari di Indonesia.

Hal ini terlihat dari peluang pertumbuhan di Indonesia dan GoTo pada e-commerce, mobilitas on-demand dan fintech – yaitu semua segmen di mana Primavera memiliki pengalaman investasi yang luas. "Kami senang dapat bermitra dan tumbuh bersama GoTo, dan mengkontribusikan keahlian dan sumber daya kami kepada perusahaan," ucap Woo. 

Adapun Steven Chua, Deputy CIO di Seatown Master Fund, mengatakan pihaknya senang dapat berpartisipasi dalam misi Grup GoTo untuk mendorong kemajuan. Pertumbuhan ekonomi digital, terutama di Indonesia dan pasar lain yang berkembang pesat di ASEAN.

Bahkan, kata Chua, investasi tersebut merupakan fokus utama perusahaan. "Kami telah menjadi investor di Gojek selama beberapa tahun, dan berharap dapat melanjutkan perjalanan kami dengan Grup GoTo yang semakin besar seiring perusahaan memasuki fase pertumbuhan berikutnya.”

Indonesia dengan angka produk domestik bruto atau PDB lebih dari US$ 1 triliun, tercatat sebagai negara terpadat keempat di dunia dengan populasi muda yang fasih teknologi sebanyak 270 juta. Adapun ekosistem GoTo mencakup hampir dua pertiga dari pengeluaran konsumen Indonesia, dan total nilai pasar yang dapat disasar akan tumbuh menjadi lebih dari US$ 600 miliar di Indonesia pada 2025.

Negara ini juga memiliki hampir 140 juta orang dengan sedikit atau tanpa akses ke sistem keuangan formal, sehingga terdapat peluang pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan dalam jasa pembayaran dan keuangan.

Gojek dan Tokopedia sebelumnya membentuk GoTo pada Mei 2021, dan sejak itu sudah tercipta banyak sinergi di antara merek Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Layanan GoTo mencakup transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran.

Grup GoTo mencatat lebih dari 1,8 miliar transaksi pada 2020, dengan total nilai transaksi bruto (GTV) Grup lebih dari US$ 22 miliar, dan berkontribusi ke ekonomi setara dengan lebih dari 2 persen PDB Indonesia. 

BISNIS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus