Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan segera melaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking fase keenam proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Rencananya, groundbreaking akan dilaksanakan selama dua hari. Juru Bicara Otorita IKN, Troy Pantouw, mengkonfirmasi hal ini. "Groundbreaking keenam rencananya berlangsung tanggal 4 dan 5 Juni 2024," kata Troy melalui pesan tertulis kepada Tempo, Senin, 3 Juni 2024.
Namun, Troy belum mendetailkan proyek apa yang akan mulai digarap pada dua hari mendatang. Ia menuturkan, detail dan urutan groundbreaking keenam proyek ibu kota baru ini masih dibahas. Ia juga belum membeberkan nilai investasinya. "Nilai investasi akan disampaikan setelah groundbreaking selesai," ujarnya.
Sejak September 2023, Otorita IKN telah melakukan lima tahap groundbreaking proyek pembangunan IKN. Kepala Otorika IKN Bambang Susantono mengatakan dari kelima groundbreaking, total investasi yang masuk mencapai Rp 49,6 triliun. "Sudah ada 32 kira-kira institusi yang melaksanakan groundbreaking," kata Bambang di Komplek Istana Kepresidenan, Rabu, 13 Maret 2024, dikutip dari Antara. Groundbreaking tahap kelima dilaksanakan pada akhir Februari-awal Maret lalu.
Sebagai informasi, pemerintah setidaknya membutuhkan biaya Rp 466 truliun untuk pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur. Sebesar 19-20 persen biaya tersebut dialokasikan dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN. Sementara 80 persen sisanya ditargetkan berasal dari skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dan investasi langsung.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi ibu kota baru yang terletakk di Kalimantan Timur itu. Ia mengatakan, investor domestik ditempatkan di klaster 1. "Mengenai PMA (penanaman modal asing), kita bikin di klaster keduanya," kata Bahlil di Kementerian Investasi, Senin, 29 April 2024. "Jadi, pengusaha-pengusaha nasional dulu yang akan diambil, baru kami dorong ke PMA."
Menurut Bahlil, investasi asing bakal diambil untuk proyek-proyek berteknologi tinggi. Misalnya, untuk sektor transportasi. "Kita akan dorong ke perusahaan-perusahaan asing yang mempunyai teknologi, kemampuan, dan pengalaman itu," ujar dia.
Pilihan Editor: Kereta Bandara IKN Diproyeksikan Rampung pada 2030, OIKN: Konstruksi Kereta Regional Setelah 2035
RIRI RAHAYU | ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini