Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Harga rata-rata daging sapi di DKI Jakarta pada hari ini, Jumat, 3 Juni 2022, berada di kisaran Rp 146.700 hingga Rp 149.777 per kilogram. Adapun harga tertinggi untuk daging sapi has atau bagian paha belakang mencapai Rp 170.000 per kilogram ditemukan di Pasar Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situs Info Pangan Jakarta yang diakses pada hari ini menunjukkan harga daging sapi di Pasar Kelapa Gading tersebut stabil bila dibandingkan kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun harga daging sapi termurah sebesar Rp 130.000 per kilogram terdapat di Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Tabel daftar harga tersebut memperlihatkan mayoritas harga daging sapi tak berubah ketimbang kemarin.
Kenaikan harga daging sapi has (bagian paha belakang) sebesar Rp 10.000 per kilogram terjadi di Pasar Paseban, Pasar Tebet Raya dan Pasar Jembatan Lima. Sedangkan harga daging sapi turun Rp 5.000 per kilogram di Pasar Glodok dan Pasar Tomang Barat. Sementara harga komoditas itu turun Rp 20.000 di Pasar Petojo Ilir.
Sementara itu, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional menunjukkan harga rata-rata daging sapi secara nasional stabil di level Rp 127.900 per kilogram. Harga daging sapi tertinggi Rp 170.000 per kilogram terdapat di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Adapun daging sapi termurah Rp 75.000 di Tembilahan, Riau.
Soal kenaikan harga daging sapi salah satunya diingatkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau. Kepala TPID Provinsi Kepulauan Riau Musni Hardi K Atmadja menyatakan ada risiko risiko inflasi akibat kenaikan daging sapi menjelang Idul Adha 1443 Hijriah.
"Risiko inflasi yang perlu diwaspadai, di antaranya kenaikan permintaan bahan pangan khususnya daging sapi menjelang Hari Raya Idul Adha pada bulan Juli 2022 di tengah isu penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 3 Juni 2022.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Rony Hartawan. Ia menyatakan kenaikan harga daging sapi turut dipengaruhi oleh wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang telah menyebar di Jawa sejak awal Mei 2022.
Menurut Rony, pasokan daging sapi juga diperkirakan terganggu seiring adanya pemberlakuan lockdown dalam mengantisipasi virus PMK tersebut. Walhasil, kenaikan harga daging sapi turut menyumbang inflasi bulan Mei 2022 di Purwokerto sebesar 0,06 persen.
Penyebaran wabah PMK yang kemudian mendorong kenaikan harga daging sapi juga diungkit oleh Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon. Ia meminta pemerintah segera membentuk satuan tugas (satgas) untuk menanggulangi wabah tersebut.
"Sehingga penanganannya semakin serius dan fokus," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Selain satgas yang diisi oleh berbagai lintas kementerian dan para pakar yang memantau dan membuat kebijakan setiap harinya seperti Satgas Covid-19, menurut Fadli, juga perlu disiapkan anggaran khusus dari APBN untuk menangani wabah tersebut.
Ia lalu mengutip data terbaru Kementerian Pertanian yang menyebutkan wabah PMK telah tersebar di 52 kabupaten/kota yang ada di 15 provinsi. Artinya, kata Fadli Zon, sebaran penularannya cepat sekali. Sebelumnya, kasus baru ditemukan di dua provinsi, tapi kini sudah tersebar di 15 provinsi.
RR ARIYANI | ANTARA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.