Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Harga Minyak Goreng Turun, BI Perkirakan Deflasi 0,11 Persen pada Februari

Bank Indonesia memperkirakan terjadi deflasi 0,11 persen pada Februari 2022.

12 Februari 2022 | 10.16 WIB

Warga tengah berbelanja kebutuhan pokok sehari sebelum dimulainya PPKM Darurat di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Jumat, 2 Juli 2021. BPS mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2021 mengalami deflasi sebesar -0,16 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Warga tengah berbelanja kebutuhan pokok sehari sebelum dimulainya PPKM Darurat di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Jumat, 2 Juli 2021. BPS mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2021 mengalami deflasi sebesar -0,16 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia memperkirakan terjadi deflasi 0,11 persen pada Februari 2022. Perkiraan itu berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu kedua, antara lain minyak goreng dan telur ayam.

"Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis Jumat malam, 11 Februari 2022.

Dengan perkembangan tersebut, kata dia, perkiraan inflasi Februari 2022 secara tahun kalender sebesar 0,45 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,96 persen (yoy).

Penyumbang utama deflasi Februari 2022 sampai dengan minggu II yaitu komoditas telur ayam ras sebesar -0,12 persen (mtm), minyak goreng sebesar -0,09 persen (mtm),  daging ayam ras sebesar -0,07 persen (mtm), cabai rawit sebesar -0,05 persen (mtm), cabai merah sebesar -0,02 persen (mtm), dan angkutan udara sebesar -0,01 persen (mtm).

Sementara itu, komoditas yang mengalami inflasi yaitu bawang merah sebesar 0,03 persen (mtm), tomat dan sabun detergen bubuk/cair masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), serta beras dan rokok kretek filter yang masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Dia mengatakan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"Serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," kata dia.

Baca Juga: BPS Umumkan Inflasi Januari 2022 Capai 0,65 Persen, Tertinggi Sejak Mei 2020

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus